TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Berau, Dahniar Ratnawati mengungkapkan bahwa Kabupaten Berau memiliki Sumber Daya Laut yang menjanjikan, terbukti dari luasan kawasan perairan yang terbagi tiga wilayah, yakni wilayah bagian Selatan, Utara dan Tengah.
Dahniar menyebutkan, wilayah bagian Utara yang punya potensi perikanan besar adalah Kampung Kasai, Pegat Batumbuk hingga Teluk Semanting. Kemudian, wilayah Tanjung Batu-Pulau Derawan hingga Pulau Maratua.
“Wilayah timur ini memang terkenal banyak menghasilkan ikan laut. Seperti jenis ikan putih, kerapu dan masih banyak yang lain,” ungkap Dahniar, Jumat (12/1/24).
Lanjutnya, bagian wilayah Selatan yang meliputi Kecamatan Tabalar Tabalar, Biatan hingga Biduk-biduk. Tidak kalah melimpah hasil perikanannya.
“Wilayah ini juga banyak memasok hasil tangkapan ke kecamatan kota,” ujarnya.
Selain itu, tidak hanya mengandalkan hasil tangkap nelayan saja, hasil budidaya perikanan juga memberikan hasil yang menjanjikan. Kata dia, seperti budidaya ikan di Kecamatan Maratua, yang dikembangkan sejak kecil seperti ikan kerapu dan lobster.
“Tidak hanya budidaya ikan, di Biatan juga ada budidaya rumput laut,” sebutnya.
Sedangkan di wilayah tengah yang meliputi Kecamatan Teluk Bayur, Gunung Tabur dan sebagian wilayah Tanjung Redeb adalah penghasil ikan budidaya air tawar yang bisa memasok permintaan pasar masyarakat Berau .
“Kalau wilayah tengah ini banyak budidaya ikan air tawar, seperti lele dan nila serta jenis lainnya,” katanya.
Kemudian juga terdapat sektor budidaya pada perairan payau yang meliputi sebagian wilayah di Kecamatan Pulau Derawan misalnya Pegat Batumbuk dan sebagian wilayah Sambaliung seperti Suaran dan di Kecanatan Tabalar.
“Iya, tadi kami sampaikan itu wilayah perikanan ini perlu penunjang sarana dan prasarana akses jalan,” ujarnya.
Apalagi menurutnya, untuk menunjang sektor perikanan di Berau memerlukan titik pelabuhan untuk nelayan bertambat dan meniagakan hasil tangkapan. Sejauh ini, seperti Pelabuhan Pangkalan Ikan di Sambaliung dan Talisayan yang dikelola BUMK setempat.
“Di Tanjung Batu sedang proses finalisasi sebenarnya bisa dimanfaatkan tetapi untuk nelayan itu masih akan diselesaikan jembatannya pada Februari mendatang,” tandasnya. (Yud/Ded)