TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Jajaran Polres Berau berhasil melakukan pengungkapan dua kasus tindak pidana persetubuhan yang terjadi di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Tanjung Redeb dan Tabalar.
Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Ardian Priatna menjelaskan, kejadian di Kecamatan Tabar berawal dari laporan dari orang tua korban bahwa anak korban telah mengalami persetubuhan yang diduga dilakukan oleh pelaku di Pasar Adji Dilayas (PSAD) pada hari Selasa Tanggal 26 Desember 2023 sekitar jam 14.14 WITA.
“Awalnya korban berinisial DS (18) takut melapor karena diancam pelaku AP (19) akan menyebarkan foto/video pornonya,” ungkap Iptu Ardian.
Ia menjelaskan, korban DS (18) mengakui telah beberapa kali digauli oleh pelaku AP (19) sejak Mei 2023 dan terakhir di Bulan Desember lalu di Kecamatan Tabalar.
“Setelah menerima laporan kami langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku. Saat ini pelaku dan Barang Bukti (BB) sudah kita amankan,” terangnya.
Sementara itu, kasus di Kecamatan Tanjung Redeb berawal dari laporan dari orang tua korban yang mengaku jika anaknya telah mengalami persetubuhan yang diduga dilakukan oleh pelaku di salah satu Home Stay di wilayah Kecamatan Tanjung Redeb pada Minggu (24/12/2023) selanjutnya sekitar pada Selasa (26/12/2023) sekitar pukul 03.00 WITA.
AKP Ardian menjelaskan, kronologi kejadian berawal dari pelaku AA (24) yang niat nongkrong di Tepian Jalan Pulau Derawan dan mendapati dua orang perempuan yang salah satunya dalam keadaan muntah-muntah dan pelaku menyinggahi dengan niat membantu.
“Kemudian pelaku membawa kedua wanita itu ke penginapan karena salah seorang wanita yang juga korban ISR (15) tidak berani pulang karena takut dengan orang tuanya,” katanya.
Diakuinya, sebelum melakukan aksinya, pelaku bersama temannya sempat mengajak korban minum-minuman keras. Kemudian barulah pelaku menggombal korban dan dan melancarkan aksinya untuk menyetubuhi korban dan terjadi persetubuhan selama 10 menit.
“Setelah menerima laporan dari keluarga korban, kami langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku di Kelurahan Gayam, Kecamatan Tanjung Redeb. Kita sudah amankan pelaku dan BB,” ucapnya.
AKP Ardian menambahkan, akibat tindak persetubuhan yang dilakukan kedua pelaku dikenakan Pasal 81 ayat (1) dan (2) dan Pasal 82 ayat (1), UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Jo Pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah Pengganti UU No.1 Tahun 2016, tentang perubahan kedua UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sebagaimana telah ditetapkan menjadi UU No. 17 tahun 2016 tentang Penetapan Perpu No.1 Tahun 2016, tentang Perubahan Kedua UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
“Kedua pelaku diancam hukuman penjara maksimal 15 Tahun,” tandasnya. (Yud/Ded)