TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Dalam menyalurkan BBM bersubsidi supaya bisa tepat sasaran dan meminimalisir pengetab yang kerap mengantre, Pertamina akan memberlakukan kode QR untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU di Kabupaten Berau.
Sales Brand Manajer Rayon VI Kaltimtara, Gatot Subroto menjelaskan, dengan memberlakukan kode QR itu, penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran kepada masyarakat.
Lanjutnya, Ia menjelaskan, melalui kode tersebut, tidak hanya dapat mengetahui jenis kendaraan mewah ketika akan mengisi BBM subsidi, tapi juga pengantre yang kerap berpindah-pindah, hingga yang datang berulang kali ke SPBU.
“Sangat bisa kita berlaku pembelian dengan QR Sekarang saja, belum menerapkan QR saja. Semua yang beli pertalite untuk roda empat di input ke sistem. Jadi ketahuan kalo mau pindah ke SPBU lain,” ungkapnya, Kamis (4/1/24)
Dirinya juga menyampaikan, apabila ada kendaraan yang ketahuan pindah-pindah mengisi BBM di setiap SPBU dalam satu hari, akan langsung dikeluarkan dari areal SPBU.
“Misal, tadi jam 9 pagi ngisinya di SPBU Bujangga, eh, jam 10 pagi coba mau ngisi di Rinding. Ketahuan itu, langsung gak akan diisi, dan disuruh keluar,” bebernya.
Untuk waktu pasti mulai diberlakukan metode tersebut, Gatot mengatakan tinggal menunggu instruksi dari Pertamina Pusat. Kemudian, pihaknya sudah mengimbau kepada masyarakat untuk mendaftarkan diri secara mandiri di https://subsiditepat.mypertamina.id/ atau melalui aplikasi my pertamina.
“Kita menunggu timeline dari pusat. Meskipun mendaftar, bukan berarti harus dapat QR ya. Karena, tidak semua kendaraan layak mendapatkan BBM subsidi,” ujarnya.
Kendati demikian, saat ini untuk mencegah pengetab di SPBU, pihaknya menjalin koordinasi dengan instansi terkait. Juga melakukan pengetatan kendaraan, agar tidak bisa mengisi berulang dan pindah-pindah SPBU. Terutama untuk BBM jenis Pertalite yang disubsidi pemerintah.
“Makanya dikontrol dengan tidak boleh melakukan pembelian berulang dan berpindah,” tegasnya.
Kata dia, memang untuk mengurangi jumlah antrian di SPBU tidak sepenuhnya berkurang. Namun, apabila masyarakat tidak ingin lama mengantre, ada pilihan lainnya yakni menggunakan BBM jenis Pertamax dan Dexlite.
Dirinya menambahkan, per 1 Januari kemarin terjadi penurunan harga untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Diketahui, Pertamax Rp 13.500 per liter (turun Rp 450), Pertamax Turbo Rp 14.750 per liter (turun Rp 950), Dexlite Rp 14.900 per liter (turun Rp 1000), dan Pertamina Dex Rp 15.450 per liter (turun Rp 1.100).
“Masyarakat bisa memilih jika tidak ingin lama mengantre,” tandasnya. (Yud/Ded)