TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Nama cabang olahraga (cabor) E-Sports Indonesia (ESI) Berau, kini tengah menjadi sorotan publik, usai muncul dugaan terjadinya tindak pemerasan sekaligus intimidasi, yang dilakukan pengurus cabor terhadap beberapa atletnya.
Bahkan, Ketua Cabor ESI Berau, Akbar Patompo dikabarkan telah dilaporkan salah satu atletnya ke Polres Berau.
Menanggapi hal itu, Akbar mengaku siap dan akan bersikap kooperatif jika pihak kepolisian melakukan pemanggilan terhadap dirinya atas persoalan yang saat ini terjadi.
“Saya baru tahu dari teman-teman (wartawan-Red) kalau ada yang melaporkan saya ke Polres, tapi apapun itu saya siap jika dipanggil dan dimintai keterangan. Sebagai warga negara yang baik, saya akan kooperatif,” ujarnya saat melakukan konferensi pers bersama awak media, di salah satu kafe Jalan Haji Isa II, Senin (11/12/2023).
Dikatakan Akbar, persoalan yang saat ini terjadi di tubuh ESI adalah karena adanya miss komunikasi antara atlet, pelatih maupun pengurus cabor ESI. Seperti salah satunya yang sempat menjadi pemberitaan panas terkait pemotongan secara paksa sebesar 30 persen dari bonus medali yang diraih atlet ESI oleh pengurus cabor.
Dijelaskannya, pemotongan tersebut bukan merupakan paksaan, namun lebih kepada sukarela para atlet, yang kemudian akan dibagikan kepada atlet ESI lainnya yang tidak meraih juara. Hal itu dikatakannya sebagai bentuk solidaritas agar seluruh atlet ESI yang ikut bertanding, dapat merasakan euforia yang sama dengan para atlet peraih medali.
“Ada total 86 atlet yang ikut bertanding di Porprov ke-VII Kaltim tahun lalu. Yang mendapat bonus sekitar 40-an atlet, sisanya tidak dapat. Karena kita merasa berbulan-bulan ini latihan bersama, sama-sama sakitnya sama-sama juga senangnya. Jadi potongan yang kami maksud itu riil untuk para atlet juga, bukan untuk pengurus. Maksud kami supaya ini bisa terus menjadi semangat, baik bagi yang menang ataupun tidak, ” jelasnya.
Namun ia membantah jika tak itu dikategorikan tindak pemaksaan, pasalnya sejak awal dirinya menyebut tidak memaksakan hal itu.
“Kalau memang dia (atlet-Red) merasa bahwa apa yang diraihnya saat ini adalah haknya sendiri, silahkan. Tapi kalau mau melihat sisi lain, kebersamaan yang dulu dijalani sesama atlet berlatih selama berbulan-bulan sama-sama, apa tidak ada rasa ingin berbagi sesama temannya sendiri. Bahkan ada atlet yang adiknya sendiri tidak dapat, nah yang seperti ini kita maksud agar bisa dibagi kepada teman atlet lain, supaya tetap bisa merasakan buah perjuangan walaupun tidak banyak,” ucapnya.
Perihal laporan yang dilakukan atlet ESI ke Polres Berau, Akbar menyebut akan memenuhi panggilan pihak kepolisian kapanpun diminta. Ia juga menyebut tidak menyangka niat baiknya untuk terus menghidupkan semangat para atlet ESI di Bumi Batiwakkal, akan berujung pada ranah hukum.
“Saya tidak menyangka saja kalau apa yang selama ini kami niatkan baik, justru membawa saya ke permasalahan seperti ini. Tapi tetap saya terima dan siap mempertanggungjawabkan kalau memang saya bersalah,” imbuhnya.
Meski telah dilaporkan, namun Akbar mengaku tidak akan membuat laporan balik jika dirinya terbukti tidak bersalah. Pasalnya, Akbar menganggap atlet yang ia bina selama ini merupakan anak didik yang harus dilindungi.
“Tidak akan ada pelaporan balik walaupun saya tidak terbukti bersalah. Karena sejak awal saya sudah menganggap semua adik-adik di bawah naungan cabor ESI ini adalah anak didik yang harus dibina dan dilindungi, saya justru akan terus mendorong semangat mereka untuk lebih baik dalam memajukan cabor ESI di Berau,” sambungnya.
Dalam konferensi pers yang dilakukan Pengurus Cabor ESI malam kemarin, diakui Akbar, pihaknya telah beberapa kali mengundang para atlet serta pelatih yang bersangkutan, namun hingga kini tidak ada yang merespon dengan baik ataupun memenuhi undangannya untuk membicarakan persoalan tersebut secara langsung.
“Dua kali sudah kami undang para atlet ini untuk duduk membicarakan permasalahan yang ada. Tapi tidak di respon. Bahkan sampai gelaran konferensi pers ini kami lakukan, mereka (atlet-Red) tidak ada yang datang,” pungkasnya. (Mrt/Ded)