TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Aneka jenis obat-obatan herbal seperti akar kuning, akar bajakah, sarang semut serta madu kelulut, yang merupakan hasil produksi kelompok perhutanan sosial di beberapa wilayah dampingan Menapak Indonesia, turut meramaikan Berau Expo 2023.
Produk perhutanan sosial tersebut dikemas dalam bentuk produk siap saji salah satunya berupa teh, yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Produk-produk perhutanan sosial ini berasal dari beberapa wilayah dampingan Menapak Indonesia, seperti Kampung Dumaring, Biatan Ulu, serta Biatan Ilir, yang diharapkan dapat menjadi salah satu bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat kampung.
Selain itu, berbagai jenis kerajinan tangan seperti plakat kayu dan batik alam dari Kampung Tembudan, juga turut dipamerkan.
Dikatakan Direktur Menapak Indonesia, Hairiansyah, pihaknya turut berpartisipasi dalam meramaikan Berau Expo, juga sebagai ajang untuk mempromosikan produk-produk yang telah berhasil diciptakan kelompok dampingan Menapak Indonesia.
“Kami ingin produk-produk yang dihasilkan dari kelompok perhutanan sosial dampingan Menapak Indonesia bisa lebih dikenal masyarakat Berau. Adapun produk yang kami promosikan tidak kalah dengan produk-produk lain yang serupa, baik dari segi manfaat serta harga yang ditawarkan,” ujarnya.
Ia juga berharap melalui Berau Expo, masyarakat Kabupaten Berau dapat lebih mengenal apa saja hasil perhutanan sosial yang dimiliki Kampung Dumaring, Biatan Ulu, Biatan Ilir, maupun Tembudan, yang menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
“Melalui pameran ini kami juga ingin menunjukkan bahwa kita bisa kok mendapatkan manfaat ekonomi dari hutan tapi tetap menjaga kelestariannya dan tidak harus merusaknya,” pungkasnya. (Mrt/Ded)