TELUK BAYUR, PORTALBERAU– Bertempat di Kampung Labanan Makmur, Anggota DPRD Kaltim, Makmur HAPK kembali menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda). Sebelumnya Makmur kerap mensosialisasikan terkait bantuan hukum, namun kali ini tentang Pemajuan Kebudayaan.
Dalam sosialisasi ini, Makmur menggandeng dua narasumber yakni mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Drs. H. Anwar yang saat ini menjadi Dewan Pembina Lembaga Adat Banua, Bajau, Dayak (BABADA) dan juga H. Ideramsyah Husein,SH
dari Peradi Berau.
Makmur dalam penyampaiannya mengatakan jika Kabupaten Berau bukan daerah yang hanya memiliki potensi pariwisata kepulauan namun dari sisi Kebudayaan pun tidak kalah banyak dan beraneka ragam.
“Kabupaten Berau ini banyak dihuni oleh masyarakat atau warga dengan suku yang beraneka ragam dan pastinya mereka memiliki kebudayaan masing-masing dan ini yang tidak boleh kita lupakan,” ungkapnya kepada awak media.
Lanjut Makmur, Penyebarluasan Perda tentang pemajuan kebudayaan ini penting dilakukan untuk menumbuhkembangkan seni dan budaya di Kabupaten Berau, sehingga kedepannya kebudayaan ini bukan hanya sekedar simbol.
“Yang pastinya kita ingin kebudayaan ini terus tumbuh dan berkembang di setiap generasi atau turun temurun,” ujarnya.
Dengan adanya penyebarluasan Perda tersebut, Makmur berharap Pemeritah Kabupaten (Pemkab) dapat berkomitmen bagimana untuk mengembangkan dan melindungi kebudayaan.
“Kita harap pemerintah daerah bisa membantu agar kebudayaan di Berau ini bisa berkembang dan bahkan bisa menjadi daya tarik wisatawan juga untuk ke Kabupaten Berau,” ucapnya.
Sementara, Drs. H Anwar mengaku bahwa ini adalah kegiatan yang luar bisa. Menurutnya, ‘wejangan’ yang telah diberikan Makmur sangat menari dan itu tergambar diwajah para peserta yang mengikuti kegiatan itu.
“Ini adalah kebudayaan yang memperkaya budaya di Kabupaten Berau. Banyak suku mulai dari Jawa, Bugis, Dayak, Lombok dan masih banyak lagi, setiap suku memiliki ciri hasnya masing-masing, dan semua harus dirangkul untuk memperkaya kebudayaan nasional yang ada di Bumi Batiwakkal ini sendiri,” pungkasnya. (Ded)