TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau Junaidi melalui Medik Veteriner Muda, Drh Iwan Kadianto memastikan bahwa Kabupaten Berau bebas dari kasus Penyakit Antraks yang sedang ramai diberitakan di Kabupaten Gunung Kidul beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, penyakit antraks disebabkan oleh bakteri Antraks (Bacillus anthracis). Bakteri ini dapat membentuk spora yang tahan terhadap perubahan lingkungan dan dapat bertahan hidup selama 32 Tahun. Umumnya penyakit ini menyerang hewan ternak seperti Sapi, Kambing, Kerbau dan sejenisnya.
“Antraks biasa menyerang hewan ternak. Saat ini tidak ada temuan kasus tersebut di Berau,” ungkap Drh Iwan, Sabtu (8/7/23).
Dirinya menjelaskan, penyebaran penyakit Antraks bisa melalui tiga metode, yaitu melalui udara, sentuhan kulit dan makanan. Oleh karenanya, Iwan menegaskan agar tidak memakan daging hewan yang ditemukan dalam keadaan mati bukan karena disembelih.
“Intinya jangan makan daging hewan yang tidak jelas asal-usulnya. Untuk menghindari saja,” tegasnya.
Iwan menyebut, meski hingga saat di Kalimantan belum pernah ditemukan kasus Antraks, masyarakat diminta waspada dan berhati-hati dengan kondisi-kondisi tertentu hewan ternak.
“Status di Kalimantan bebas dari penyebaran Antraks, tapi tetap waspada dan melakukan pencegahan,” terangnya.
Sementara itu, apabila ditemukan gejala itu pada ternak, masyarakat diminta melapor dan secepatnya bangkai hewan ternak langsung dikubur. Sebab, penyakit tersebut bersifat akut sehingga kemungkinan disembuhkan sangat kecil.
“Ini penyakitnya akut dan pasti mati. Proses kuburnya pun harus dengan petugas menggunakan APD,” bebernya.
Iwan berharap, peningkatan waspada dan pencegahan harus dilakukan. Seperti dengan vaksinasi hewan Antraks dan biasanya vaksin ini dilakukan di daerah yang kena untuk mengisolir penyebaran agar tidak meluas.
“Masyarakat bisa menghubungi Distanak untuk sosialisasi lebih lengkapnya. Kita juga melakukan program hewan ternak. Kalau mendatangkan ternak ikuti prosedur, agar hewan ternak aman dari asal ke tujuannya,” tandasnya. (Yud/Ded/Adv)