TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) atau Indonesian Logistics and Forwarder Association (ILFA) Berau resmi dikukuhkan dan dilantik, pada rabu (10/5/2023).
Kegiatan yang dipusatkan di Ballrom Hotel Palmy Exclusive, Jalan SA Maulana, Tanjung Redeb itu juga dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) ALFI Kaltimtara, Mohammad Gobel serta Asisten I Setkab Berau Hendratno, Kapolres Berau, AKBP Shindu Brahmarya dan sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Ketua DPW Kaltimtara Mohammad Gobe mengingatkan kembali beberapa tugas, kewajiban DPC ALFI Berau. Pelabuhan Berau, merupakan pilar dari pembangunan daerah tidak hanya untuk daerah Berau melainkan juga daerah di Kaltara.
Diungkapkan ada mega proyek nasional di Tanah Kuning (Bulungan) yang transportasi utamanya dari laut bertumpu pada pelabuhan Berau.
“Ini pesan buat kita terutama pemain logistik atau asosiasi lain di pelabuhan Berau, kita harus siap memasuki era Kaltim jadi Ibu Kota Negara (IKN). Paling dekat dengan Berau adalah mega proyek nasional di Tanah Kuning, kami melihat pelabuhan terdekat dan paling memungkinkan supply ke sana adalah Berau,” ungkapnya.
Gobel mengaku bersyukur dengan adanya pemain lokal yang tidak sekedar menjadi pemain di transportasi perkapalan. Namun untuk menyongsong peluang tersebut harus didukung dengan SDM dan kapasitas pemain lokal yang mumpuni.
“Kita harus mampu bersaing, arus barang yang masuk dari mega proyek sekitar Rp 2000 triliun, kira-kira dari nilai itu 20 sampai 30 persennya adalah logistik, akan jadi perputaran besar di pelabuhan kita,” jelasnya.
Dibutuhkan persiapan yang matang. Menurutnya, pemodal besar atau pemain besar sekalipun tetap membutuhkan perpanjangan tangan atau tumpuan lokal. Baik pemodal domestik maupun mancanegara.
“Jadi kita jangan hanya jadi penonton tetapi sudah harus menjadi pemeran utama, ini peluang sekaligus ancaman jika tidak bisa dikerjakan dengan betuk maka kita hanya jadi penonton di daerah sendiri,” tegasnya.
Ia juga kembali mengingatkan kepada seluruh jajaran DPC ALFI Berau untuk memperhatikan kewajibannya. Yakni menjalin kerjasama yang harmonis bersama insan kepelabuhan, meningkatkan pengembangan kapasitas diri, keberhasilan usaha jasa logistik yang membutuhkan pengalaman, pendidikan dan pelatihan. Kemudian mentaati seluruh regulasi yang berkaitan dengan usaha jasa terkait di perairan yang akan memberikan kepastian hukum dalam berkegiatan di pelabuhan.
“Taati AD ARTnya” tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPC ALFI Berau Dedy Irawan dalam samabutannya mengungkapkan, bahwa dengan kondisi saat ini yang penuh kompetisi menjadi sebuah tantangan tersendiri.
“Untuk memperjuangkan eksistensi asosiasi ini kedepan, menjadi sebuah perkumpulan pengusaha jasa pengurusan transportasi yang solid, memiliki SDM, berkemampuan kompetisi yang tinggi,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan Berau merupakan sebuah kawasan potensial dengan dukungan banyak aspek. Dedy menyebutkan Berau seperti sebuah mutiara. Sebab pelabuhan Berau justru menjadi penyangga kegiatan ekonomi bagi Kaltara.
Sementara saat dimintai keterangan, Dewan Pembina ALFI Berau, Nugrahi Mawan mengungkapkan, memiliki harapan dengan kepengurusan ALFI saat ini bisa diselaraskan dengan seluruh struktur yang baru dilantik.
“lebih gesit, bisa membaca peluang, karena ini ada banyak peluang dampak dari IKN, kawasan industri pelabuhan internasional atau KIPI, dampaknya pasti dominan di Berau,” jelasnya.
Pelabuhan Berau saat ini juga turut berbenah untuk menyongsong arus masuknya barang dari mega proyek nasional di Kaltara. Bahkan pria yang akrab disapa Ahong ini menyebutkan sudah ada peti kemas yang masuk untuk kegiatan mega proyek tersebut.
Saat ini pelabuhan Berau juga terus berbenah dengan menambah luas space lahan untuk penumpukan peti kemas dan dalam proses.
Asisten I Setkab Berau Hendratno mengungkapkan, Berau memiliki potensi yang sangat besar yang tentu memerlukan keberadaan pelabuhan dengan semua perangkat pendukung seperti asosiasi yang ada di pelabuhan. (Ded/Adv)