TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyalurkan Bantuan Sosial Uang (BSU) bagi anak yatim-piatu kurang mampu/miskin/terlantar dan Lanjut Usia (Lansia) tidak mampu tahap satu Tahun 2023 pada Jumat (14/4/23) di Kantor Dinsos, Kecamatan Tanjung Redeb.
Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi mengatakan, pihaknya berwenang menyalurkan BSU bagi empat kecamatan terdekat atau 10 kelurahan. Untuk 100 kampung lainnya dianggarkan dari Alokasi Dana Kampung (ADK).
“Kami yang bertugas menyalurkan BSU untuk 10 Kelurahan dari 4 kecamatan terdekat, sedangkan 100 kampung lainnya ditangani khusus dari ADK ,” ungkap Iswahyudi.
Lanjutannya, salah satu poin yang masuk atau boleh dianggaran di ADK adalah santunan bagi anak yatim-piatu dan lansia. Sementara data pasti jumlah penerima di 100 kampung belum diterima oleh pihaknya, namun ia memastikan penyaluran BLT tersebut akan sama seperti yang pihaknya lakukan di Dinsos.
“Penyaluran BSU di 100 kampung belum kami terima jumlah pasti penerimanya, karena sepenuhnya dikelola oleh pemerintah kampung. Kami belum mendapatkan data keseluruhan penerima, tapi sama saja penyalurannya,” terangnya.
Iswahyudi menjelaskan, kriteria penerima bantuan ialah masyarakat yang kurang mampu, terlantar, dan tidak terurus. Hal tersebut berdasarkan pendataan yang dilakukan, apakah memang berhak menerima atau seperti apa. Ia menyebut, jumlah penerima bantuan untuk 10 kelurahan sebanyak 700 jiwa.
“Yang melakukan pendataan awalnya ada para Ketua Rukun Tetangga (RT) kemudian masuk ke kelurahan yang selanjutnya ke kami,” katanya.

Kemudian selanjutnya Dinsos melakukan verifikasi penerima bantuan berhak atau tidak dan selanjutnya barulah disalurkan. Ia menyebut , data dari tahun sebelumnya jumlah penerima bantuan sebanyak 400 jiwa, untuk Tahun ini meningkat menjadi 700 jiwa.
“Dari tahun kemarin hanya 400 penerima, tahun ini bertambah menjadi 700 penerima dari 10 Kelurahan. Total Rp 4 Miliar lebih anggaran yang disiapkan Pemkab Berau untuk BSU tahun ini,” bebernya.
Alasan bantuan disalurkan dengan secara tunai dan tidak berupa barang seperti sembako dan lainnya, diakui Iswahyudi merupakan amanat Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas yang merupakan bagian dari 18 program unggulan Pemkab Berau yang memberikan BLT kepada anak yatim-piatu dan lansia.
“Ini kan bagian dari 18 program unggulan Pemkab Berau dan amanat Bupati,” ucapnya.
Ia menambahkan, seperti sama halnya bantuan dari nasional yang seharusnya memberikan bantuan berupa sembako, namun diubah menjadi bantuan uang tunai. Hal ini menghindari kasus yang tidak diinginkan, seperti ada sembako yang tidak sesuai keinginan.
“Jadi kita mempermudah masyarakat agar dapat menggunakan uang tunai tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menyampaikan, BSU ini memang merupakan komitmen yang tertuang dalam 18 program unggulan Pemkab Berau dan akan terus dijalankan hingga akhir jabatannya.
“Ini komitmen kami, jadi akan terus dilaksanakan,” tuturnya.
Sri menegaskan kepada 13 kecamatan se-kabupaten Berau untuk benar-benar memberikan data yang akurat mengenai data penerima bantuan lansia dan yatim-piatu.
“Data penerima harus benar dan tepat sasaran. Jadi lakukan pendataan secara akurat,” tegasnya.
Ia juga menginginkan agar BSU ini dapat menyebar secara luas dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sri juga berencana menambah jumlah bantuan yang diberikan tersebut yang semula Rp 250 ribu menjadi Rp 300 ribu perbulannya.
“Saya akan melihat anggaran terlebih dahulu, jika memungkinkan akan saya tambah,” harapnya.
Penyaluran BLT dilakukan bertahap, Penerima memperoleh BLT pertiga bulan dan disalurkan melalui rekening Bank. Sri berharap, BSU tersebut dapat dimanfaatkan dan dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Mereka terimanya bertahap, saya harap bantuan yang kita berikan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Apalagi saat ini bulan ramadan dan menjelang lebaran pastinya memerlukan dana,” pungkasnya. (Yud/Ded/Adv)