TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Perkebunan terus berupaya meningkatkan produksi dari perkebunan kakao, mengingat kakao hasil dari Berau memiliki banyak peminat, baik nasional maupun internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini, Jumat (24/3/23).
Dikatakannya, memang saat ini kondisi lahan yang digunakan untuk pekebun kakao sudah menyusut dibandingkan dengan tahun-tahun terdahulu. Saat ini lahan kakao tersebut hanya tersisa 1.005 Hektare dari sebelumnya seluas 2.500 Hektare lebih.
“Ini yang kami dorong ke pekebun agar kembali menjadi pekebun kakao. Sebagai memang sudah beralih menjadi pekebun kelapa sawit,” ungkapnya.
Lanjutnya, lahan kakao menyusut diakui Lita memang dikarenakan banyak yang beralih ke kelapa sawit. Okeh karena itu, pihaknya berupaya para pekebun tersebut dapat kembali berkebun kakao.
“Untuk itu kami telah menyusun program untuk mendukung para pekebun kakao. Baik dari segi peningkatan keahlian maupun dari segi bantuan peralatan pendukung,” terangnya.
Dirinya juga bertekad, meski komoditas kelapa sawit sudah merajalela. Pihaknya tetap menargetkan agar lahan kakao yang saat ini hanya sebanyak 1.005 hektar bisa menyamai luas yang sebelumnya yakni 2.500 hektar.
“Kami optimis bisa menggiatkan kembali komoditi kakao bisa terus meningkat,” katanya.
Salah satu upaya yang pihaknya lakukan untuk bisa memancing petani agar bisa kembali ke komoditas kakao yaitu dengan meningkatkan produksi. Sehingga, dengan melihat petani kakao dapat berkembang maka itu secara tidak langsung membuat petani lain dapat terpacing untuk kembali menanam kakao.
“Melihat permintaan akan kakao sangat tinggi di pasaran, kami optimis komoditas kakao bisa sebanding dengan kelapa sawit,” tegasnya.
Lita berharap, dengan segala upaya yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan dapat membantu masyarakat dalam memaksimalkan produksinya dan dapat meningkatkan pendapatannya. Tidak hanya sektor kelapa sawit tapi juga sektor kakao.
“Hal ini juga merupakan salah satu program dari pemerintah kita dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat lewat program pemberian stimulan (Saprodi, Sapronak, dan Alsintan) serta mewujudkan sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang maju berbasis teknologi,” tandasnya. (Yud/Ded/Adv)