TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan petani kelapa sawit mandiri Kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah mendatangi Kantor DPRD Berau untuk menyampaikan tuntutan tentang keberadaan perusahaan pabrik kelapa sawit mandiri PT Berau Agro Asia (PT BAA) yang selama ini sangat membantu masyarakat kampung, khususnya para petani kelapa sawit mandiri.
Menurut para petani, keberadaan PT. BAA juga memberikan dampak peningkatan ekonomi para petani mandiri di Segah, dan disisi lain juga berdampak pada Penghasilan Asli Daerah (PAD) Berau.
Menanggapi hal tersebut, pihak DPRD Berau bersama perwakilan petani dan Kejari, Polres dan Dinas Perkebunan Berau melakukan hearing dadakan membahas permasalahan tersebut. Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah.
Dirinya mengatakan bahwa dari hasil pertemuan dalam hearing yang berjalan cukup panjang tersebut, disimpulkan bahwa akan ada rapat lanjutan dengan mengundang pihak PT BAA dan pihak terkait lainnya guna membahas permasalahan yang dialami serta mencari solusi yang tepat untuk penyelesaian persoalan tersebut.
“Kita baru mengetahui sepenggal persoalan mereka. Intinya permasalahan izin pelabuhannya yang terkendala yang akibatnya arus mobilisasi Crude Palm Oil (CPO) dari PT BAA kerap lambat dan mengakibatkan kendala bagi masyarakat yang menjual Tandan Buah Segar (TBS) ke perusahaan,” terangnya, Selasa (21/3/23).
Dirinya menegaskan, ia mewakili seluruh anggota DPRD Berau akan mendukung dan berupaya untuk membantu masyarakat. Apalagi terkait dengan masalah kesejahteraan masyarakat yang terganggu karena permasalahan yang dialami PT BAA.
“Terkait dengan permasalahan kesejahteraan masyarakat kami bersama Pemkab Berau dan instansi terkait lainnya akan berupaya membantu semampunya dengan melihat ketaatan hukum dan regulasi yang ada,” tandasnya. (Yud/Ded)