BIDUK-BIDUK, PORTALBERAU– Jembatan penghubung di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-biduk kembali rubuh akibat banjir setalah sempat dibangun kembali secara swadaya oleh masyarakat dan pemerintah kampung beberapa waktu yang lalu.
Untuk melihat langsung keadaan di lokasi kejadian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Taupan Madjid bersama Camat Biduk-biduk dan jajaran pemerintah Kampung Teluk Sumbang mendatangi lokasi sekaligus berkoordinasi untuk melakukan penanganan jangka pendek jembatan tersebut.
Kepala DPUPR Berau, Taupan Madjid mengatakan, Jembatan sebenarnya sudah ada di sana sebelumnya, jembatan tersebut menggunakan material kayu Ulin. Namun karena bencana banjir dan ditambah arus deras jembatan tersebut tidak dapat bertahan.
“Jembatan tersebut hanyut karena arus deras yang membawa potongan pohon yang mengakibatkan jembatan tidak kuat menahannya,” ungkap Taupan, Minggu (5/2/23).
Lanjutnya, beberapa waktu lalu, Taupan mengaku dirinya meninjau langsung ke lokasi dan menemui Camat Biduk-biduk dan Kepala Kampung Teluk Sumbang.
“Saya melihat langsung dan berkoordinasi dengan pihak setempat untuk mengambil langkah penanganan jangka pendek terlebih dahulu. Karena Pemkab Berau baru bisa menganggarkan di APBD perubahan nanti,” katanya.
Adapun beberapa skenario akan dilakukan untuk melakukan pembuatan jembatan sementara. Dijelaskannya, Jembatan sementara yang dibangun akan ditambahkan dengan pagar pembatas lagi di area sekitar dengan menggunakan batang dari pohon kelapa untuk menghalau batang pohon yang hanyut di sungai tersebut.
“Jangka menengah kita akan melakukan review design. Tahun 2019 sudah ada review design, namun kita akan lakukan ulang,” tuturnya.
Ia mengakui, karena beberapa pertimbangan untuk membangunkan jembatan permanen tidak dapat terealisasi , namun tetap akan dibangun jembatan yang sifatnya adalah menjadi jembatan pariwisata atau jembatan gantung.
“Karena hanya ada 15 KK disana tidak bisa dibangunkan jembatan permanen. Karena biaya yang cukup mahal. Tapi tetap kita akan bangun, jembatan gantung yang akan kita design agar dapat dimanfaatkan menjadi tempat wisata juga,” terangnya.
Ia menjelaskan, jembatan gantung yang dibuat nanti dikhususkan untuk pejalan kaki saja, sedang untuk masyarakat yang ingin mengangkut hasil tani atau kebun akan pihaknya jalan penghubung kembali ke arah Kampung Teluk Sumbang.
“Jembatan gantungnya kita khususnya untuk pejalan kaki, untuk kendaraan roda empat kita akan buatkan jalur penghubung yang sedikit memutar kembali ke arah kampung,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Teluk Sumbang, Kamaruddin mengatakan, akibat dari rubuhnya jembatan, aktivitas masyarakat menjadi terdampak.
“Sempat kembali normal aktivitas masyarakat pasca dibangunnya jembatan sementara hasil swadaya kemarin. Namun Masyarakat yang tinggal dan berkebun di sana tidak dapat beraktivitas kembali akibat jembatan tersebut rubuh,” ujarnya.
Kamaruddin berharap, dengan peninjauan langsung dari pihak DPUPR Berau dapat segera mencarikan solusi yang tepat agar masyarakatnya dapat kembali beraktivitas normal seperti sebelumnya.
“Saya serahkan sepenuhnya kepada pihak DPUPR. Semoga cepat ditangani, kasian warga saya yang tidak dapat beraktivitas normal,” tandasnya. (Yud/Adj/Ded)