TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pemasangan portal di jembatan Bujangga sudah sering kali ditabrak oleh pengguna jalan yang menggunakan kendaraan dengan tinggi melebihi aturan yang ada. Hal tersebut pun mendapat sorotan dari Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga.
Dijelaskan Saga, insiden tersebut sejatinya bukan kali pertama. Bahkan, pada bulan Oktober lalu disebutnya sudah pernah ada kendaraan yang menabrak portal tersebut.
“Sepertinya setiap tahun portal di bujangga itu selalu ditabrak kendaraan, baik itu truk ataupun pikap bermuatan tinggi” ungkapnya.
Karena itu, dirinya meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Berau untuk bisa mencari solusi agar hal tersebut tak kembali terjadi. Bahkan bila perlu Dishub bisa memberi saksi yang tegas agar hal tersebut tidak terjadi lagi.
“Mungkin dengan memasang rambu yang lebih besar lagi, itu salah satu opsi atau seperti apa bisa dirapatkan terlebih dahulu,” katanya.
Apalagi, Saga mendapat informasi banyak sopir yang tidak melihat jika ada rambu-rambu larangan melintas bagi truk. Ditambah mayoritas sopir yang menabrak bukan warga asli Bumi Batiwakkal- sebutan Kabupaten Berau.
Sehingga, adanya kejadian ini ia meminta Dishub Berau untuk bisa bertindak tegas kepada para pengendara yang menabrak portal Bujangga. Selain mengganti portal, harus ada tindak tegas sebagai efek jera.
“Jika sudah dipasang rambu-rambu yang besar, namun sopir masih tetap memaksa untuk melintas itu harus diberi sanksi tegas, jangan hanya diberi hukuman dengan mengganti material, melainkan ada hukuman dan sanksi yang lebih tegas lagi, salah satunya denda ataupun apa yang bisa membuat efek jera” tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga sekitar Jembatan Bujangga, Agus mengatakan bahwa portal tersebut sudah sering ditabrak kendaraan besar atau truk. Padahal, menurutnya kurang lebih 100 meter sebelum portal sudah ada rambu larangan kendaraan besar untuk melintas.
“Sudah ada rambu-rambunya, tetapi tetap saja sopir melintas, apakah mereka tidak melihat ada rambu larangan atau seperti apa,” ujarnya.
Agar kejadian tersebut tidak lagi terulang, dirinya meminta instansi terkait untuk bisa mencari cara agar portal Bujangga tidak lagi di‘seruduk’ para pengendara mobil besar.
“Terkadang kejadiannya malam hari, harus ada tindakan agar tidak memakan korban jiwa,” tandasnya. (*)