TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kenaikan harga kedelai tidak terlalu berdampak pada perajin tahu dan tempe di Kabupaten Berau. Pasalnya stok kedelai di nilai sangat cukup dan kenaikan harga juga tidak terlalu tinggi. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pangan, Rakhmadi Pasarakan beberapa waktu lalu.
Rakhmadi menjelaskan, Kaltim dan Kaltara mendapat jatah kedelai subsidi dengan pagu sebanyak 700 ton dari pemerintah pusat.
“Stok cukup aman. Jadi tidak perlu khawatir akan kenaikan kedelai,” ungkap Rakhmadi, Selasa (29/11/22).
Lanjutnya, realisasi kedelai subsidi di Kabupaten Berau baru sebanyak 23 ton. Hal tersebut dikarenakan perizinan dari koperasi yang bergerak di sentra usaha tahu dan tempe belum sepenuhnya memenuhi persyaratan administrasi.
“Mereka masih dalam tahap pengurusan,” tuturnya.
Adapun pengurusan tersebut, berupa Nomor Induk Berusaha (NIK) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Karena NIK nya harus domisili Berau, sementara masih banyak perajin yang dari luar,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Rakhmadi mengimbau, kepada para perajin tahu dan tempe untuk segera mengurus persyaratan administrasi tersebut. Karena penyaluran hanya bisa melalui koperasi saja.
“Hanya bisa lewat koperasi. Disamping itu harganya tergolong lebih murah, Rp 14 Ribu perkilonya,” terangnya.
Diakuinya, memang ada sedikit mengalami kenaikan harga kedelai sejak akhir Desember tahun lalu. Untuk sementara ini guna menyiasati adanya kenaikan harga bahan baku kedelai, para perajin di Berau sedikit mengurangi volume dan besaran produk tempe dan tahu milik mereka.
“Sementara ini, Bulog pusat mengirim bahan baku kedelai melalui kontainer dari Surabaya dan tidak langsung singgah di gudang Bulog Berau,” ungkapnya.
Rakhmadi berharap, terkait permasalahan tersebut tidak terlalu berdampak kepada para perajin tahu dan tempe, khususnya masyarakat Berau. Pihaknya akan terus mengupayakan agar stok bahan baku kedelai di Berau tetap stabil agar peningkatan harga tidak terlalu membebani masyarakat nantinya.
“Kedepannya kita akan terus lakukan monitor,”pungkasnya. (Yud/Ded)