SAMBALIUNG, PORTALBERAU- Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas didampingi Wakil Bupati Berau, Gamalis beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menghadiri acara adat Bekudung Betiung, Masyarakat Suku Dayak Gaai, Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung, Selasa (28/06/22).
PJ Kepala Kampung Tumbit Dayak, Ahmad J mengatakan dirinya sangat berterimakasih kepada pihak panitia dan masyarakat kampung yang mendukung berjalannya acara adat Bekudung Betiung sehingga dapat dilaksanakan dengan lancar.
“Berjalannya acara ini juga tak luput kerja sama pemerintah kampung, panitia pelaksana, masyarakat, tokoh adat dan pihak perusahaan yang telah mendukung khususnya kebutuhan anggaran terkait pelaksanaan acara adat ini. Kami ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada pihak perusahaan yang telah membantu mensukseskan kegiatan ini,” ujarnya.
Ahmad menjelaskan, kata Bekudung mengartikan acara atau pesta yang diadakan setelah masyarakat melakukan kegiatan panen. Sedangkan Betiung memiliki arti pada sejarah dulu bahwa anak laki-laki itu dikatakan dewasa atau siap untuk berkeluarga, apabila mendapatkan satu kepala dari kampung-kampung lain.
“Kalau laki-laki itu sudah bisa membawa pulang kepala, itu menandakan mereka sudah dewasa dan sudah bisa menghidupi keluarganya. Mungkin kalau di saat ini sudah ber-KTP dan sudah bisa menikah di umur sekian,” terangnya.
Sedangkan untuk perempuan makna Betiung itu diungkapkannya, bahwa perempuan harus memiliki tato sebagai syarat bahwa sudah dikatakan dewasa.
“Makanya perempuan dulu ada tatonya seperti ditangan, itu menandakan dia sudah menginjak dewasa atau sudah bisa berkeluarga,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menuturkan dirinya menyambut baik dan mengapresiasi seluruh masyarakat adat Tumbit Dayak yang masih mempertahankan tradisi adat warisan para leluhur.
“Saya berharap budaya asli ini supaya tetap terus dipertahankan hingga ke anak cucu kita yang merupakan generasi penerus kita ke depan,” harapnya.
Dirinya mengatakan, Pemkab Berau memiliki komitmen yang kuat untuk senantiasa mendukung segala upaya pelestarian budaya salah satunya ritual adat Bekudung Betiung ini. Sebab ajang tersebut bukan hanya bertujuan untuk mempertahankan tradisi dan kepercayaan bagi masyarakat Tumbit Dayak, namun juga menjadi salah satu daya tarik wisata otentik yang ada di Kabupaten Berau.
“Meskipun pihak kampung maupun panitia belum sempat memberikan proposal ke Pemkab Berau, saya secara pribadi secara ikhlas memberikan bantuan senilai Rp 20 juta untuk pelaksanaan acara adat ini,” imbuhnya.
“Ini adalah bentuk perhatian kami kepada kekayaan budaya Bumi Batiwakkal, hal ini dibuktikan dengan dua program unggulan yakni pusat seni budaya, kreativitas kawasan UMKM terpadu, pembangunan balai adat, dan program revitalisasi bangunan bersejarah, keraton, makam bersejarah dan lain lain,” sambungnya.
Apresiasi juga diberikan kepada seluruh tokoh adat dan tokoh masyarakat Tumbit Dayak atas kontribusi dan dedikasi yang selama ini dilakukan dalam upaya merawat kekayaan budaya Kabupaten Berau.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan, salah satunya untuk memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda, agar budaya ini bisa terus dilestarikan dan menjadi daya tarik pariwisata di Bumi Batiwakkal,” tandasnya. (rzl/mrt/adv)
Kerjasama Telkomsel, Pemkab Berau Tingkatkan Sektor Pendidikan Melalui Digitalisasi Layanaan Pendidikan
TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Pemkab Berau melalui Dinas Pendidikan (Disdik) dengan PT Telkomsel melakukan Mou dalam rangka solusi Digitalisasi Layanan Pendidikan...