“Selembar daun kecil memang tidak mampu menutupi bumi, namun bila ia menempel dimata maka tertutuplah bumi” ungkap Rico, Ketua Maratua Peduli Lingkungan, mengibaratkan keberadaan sehelai sampah dibumi.
Pulau Maratua yang digadang menjadi surga wisata alam bahari di Indonesia, khususnya pada persiapan IKN, nyatanya masih memiliki segudang permasalahan utamanya mengenai “Sampah”.
Keberadaan sampah yang mulai menggerogoti keindahan pantai, daratan hingga bawah laut Maratua jika tidak segera dilakukan tindakan maka akan menjadi masalah serius dikemudian hari.
Penyelesaian ini tentu saja tidak bisa jika hanya dilakukan oleh satu orang atau satu pihak saja. Perlu adanya kebersamaan serta upaya kolaboratif untuk mengangkat “Isu Sampah di Maratua” guna menjadi hal prioritas yang harus segera dituntaskan.
Mengingat bahwa Pulau Maratua memiliki sumber kekayaan yang hadir secara alami, sehingga ketika alamnya sudah rusak/hancur maka keberadaannya tidak dapat digantikan. Padahal jika ditinjau saat ini, majunya sektor pariwisata di Maratua mampu memberikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat secara luas.
Beberapa masyarakat juga memanfaatkan peluang tersebut sebagai salah satu pekerjaan alternatif. Banyak aksi nyata yang bisa dilakukan secara bersama baik dari masyarakat lokal, pemerintah setempat, lembaga-lembaga terkait yang ada di kampung serta pihak swasta maupun pihak ketiga lainnya untuk bahu-membahu memberi sumbangsih menanggulangi sampah serta menjaga lingkungan supaya tetap lestari.
Pada hari Minggu (26/06/22) kelompok masyarakat Kampung Payung-Payung Kecamatan Maratua, yang bernama Maratua Peduli Lingkungan (MPL), me-lakukan kegiatan ”Bersih-Bersih Pantai” bersama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Laut se-Dunia yang juga bertepatan pada bulan Juni ini.
Kegiatan bersih-bersih pantai merupakan wujud nyata dari aksi kolaboratif antara masyarakat, kelompok masyarakat dengan pihak ketiga dalam hal upaya kepedulian terhadap kelestarian alam dan kemauan menanggulangi sampah. Tujuan kegiatan yang dilakukan oleh MPL dengan YKAN adalah untuk menjaga kelestarian kawasan pantai sebagai daya tarik wisata, memberi percontohan kepada masyarakat luas untuk peduli terhadap kebersihan pantai/laut dan meningkatkan kepedulian untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Tidak hanya para anggota MPL saja yang aktif, anak-anak pun turut membantu membersihkan pantai yang ada di kampung Payung-Payung. Aktivitas ini dikemudian hari akan terus dilaksanakan secara kontinu, dengan harapan bahwa kesadaran masyarakat di Maratua mengenai sampah dan kelestarian lingkungan pada kawasan pesisir akan terpupuk dengan baik.
Selain itu juga diharapkan adanya partisipasi aktif dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan sampah dan lingkungan yang ada di Maratua demi mewujudkan pariwisata berkelanjutan. (Oleh Tiara Intan Palupi)