SAMBALIUNG, PORTALBERAU– Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas membuka langsung Pelatihan Teknis Produk dan Standarisasi Produk Tenun di Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung. Kegiatan pelatihan tersebut merupakan program dan kegiatan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Berau.
Acara berlangsung di Sentra Tenun, Kampung Sukan Tengah, Senin (18/04/2022).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kadis Koperindag, Salim; Kepala Kampung Suka Tengah, Bunyamin; Kakam Tumbit Melayu, Maspri; BPK kampung Sukan Tengah, Perwakilan kecamatan dan sejumlah peserta pelatihan.
Diketahui peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 20 orang yang terbagi dari beberapa kampung seperti, Sukan Tengah 8 orang, Tumbit Melayu 6 orang, Bebanir Bangun 1 orang dan Kelurahan Sambaliung 6 orang.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan dirinya atas nama Pemerintah Kabupaten Berau mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada Diskoperindag Berau serta seluruh pihak terkait dalam upaya terwujudnya ajang pelatihan tenun kali ini.
“Hal ini kiranya merupakan bentuk keseriusan kita dalam upaya mengembangkan khazanah kekayaan budaya Berau agar semakin dikenal, sekaligus peningkatan kesejahteraan kaum perempuan dan masyarakat,” ungkapnya.
Dijelaskan Sri Juniarsih, bahwa Kerajinan tenun merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan karena pangsa pasar produk kerajinan Indonesia, khususnya Kabupaten Berau sebagai daerah tujuan wisata sangat luas, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Apalagi dalam waktu dekat kita akan bersiap menyambut kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama sejumlah tokoh penting lainnya di Kabupaten Berau, karenanya saya menyambut baik pelaksanaan pelatihan ini,” terang Sri Juniarsih.
Dirinya pun berharap, pelatihan ini juga bisa memberikan pembelajaran kepada para pengrajin dalam hal mendekatkan jarak dengan konsumen sehingga keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar. Kendati ekosistem usaha tenun masih melibatkan pihak-pihak yang membantu dalam hal pemasaran maupun penyebarluasan produk tenun, ibu-ibu, para pengrajin juga harus mulai menjual hasil tenun sendiri lewat internet yang mana jangkauannya lebih luas dan menjanjikan.
“Kami juga memiliki komitmen kuat untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari seluruh kampung yang ada di kabupaten Berau. Hal ini tercermin dalam salah satu misi kami yaitu program peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha berbasis pariwisata dan kearifan lokal,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperindag Berau, Salim menyebut, sumber dana pelatihan ini merupakan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat.
“Itu prosesnya diberikan tahun ini masuknya. jadi kegiatan ini berupa non fisik yang akan menggunakan dana sebesar Rp 1,5 Miliar meliputi pembelajaran, pelatihan dan lain sebagainya dan sisanya sekitar kurang lebih Rp 8 miliar lebih tersebut akan dibangun pembangunan fisik juga tahun ini, sementara masih dalam tahapan lelang,” terang Salim.
Salim menyebut untuk peserta sendiri ialah dipilih dari beberapa kampung yang memiliki potensi mereka dipilih dan dilatih.
“Jadi sebenarnya mereka ini sudah bisa semua, hanya saja tujuan pelatihan ini ialah memperhalus dan produksi agar nanti layak untuk dipasarkan diluar,” kata dia.
Untuk pelatih, pihaknya mendatangkan langsung dari kementrian Perindustrian bekerjasama, dari aneka industri.
Harapan kedepan, bagaimana para peserta ini memoles hasil-hasil produksi yang betul-betul kualitasnya itu bisa di jadikan pakaian sehari hari, bisa digunakan dan diproduksi dengan banyak atau secara massal.
“Kan kalau selama ini diproduksi hanya rumahan saja, nanti harapan kita mereka dapat memproduksi secara massal. Karena ini juga merupakan program Pemkab Berau dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata,” imbuhnya.
Hal Senada juga disampaikan Kepala Kampung Sukan Tengah Benyamin, ia mengharapkan pelatihan dasar yang sudah ada bisa lebih ditingkatkan lagi.
“Artinya standarisasi dan teknisnya karena kegiatan pelatihan sendiri sudah kita lakukan dan laksanakan pelatihan kurang lebih 3 kali dari kampung kemudian dari Dinas Koperindag juga sudah beberapa kali,” terang Benyamin.
“Nah kegiatan pelatihan ini kita harapkan menjadi finalnya, atau finishing bagaimana produk kita bisa bersaing di luar dan meningkatkan perekonomian para penenun maupun masyarakat khususnya ibu-ibu,” tandasnya. (Rzl/Ded)