TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Batiwakkal juga PDAM Tirta Segah hadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-39 PDAM Tirta Segah dan Perumda Air Minum Batiwakkal Ke 2. Yang dilangsungkan di Lapangan Stenkolen, Kecamatan Teluk Bayur, Jumat (25/03/2022).
Perayaan HUT ke-39 PDAM Tirta Segah dan Perumda Air Minum Batiwakkal Ke-2 tersebut masih dalam situasi pandemi virus corona atau Covid-19. Oleh karena itu perayaan ulang tahun digelar sederhana dan menerapkan protokol kesehatan virus corona atau Covid-19.
Acara HUT tersebut mengusung tema ikut serta membangun Kabupaten Berau dalam membersihkan lingkungan.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Batiwakkal,Saipul Rahman; Setda Berau, M. Ghazali yang juga selaku Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Air Minum Batiwakkal; Asisten I, M Hendratno; Asisten III Maulidiyah; Kadis PUPR, Taupan Majid; Camat Teluk Bayur, Endang Iriani berserta lurah dan Ketua Rt di Kecamatan Teluk Bayur.
Rangkaian acara dimulai dengan penampilan 3 jenis tarian Asli Bumi Batiwakkal. Serta pemotongan Pita Balon dan pemotongan tumpeng.
Usai melaksanakan HUT di Tempat tersebut, Bupati didampingi Dirut Perumda Air Batiwakkal, bersama lainnya berkeliling ke beberapa Kecamatan dan kelurahan di Wilayah Kecamatan Terdekat.
Dalam rangkaian kunjungan ke beberapa kelurahan, Bupati menyerahkan dorprize atau hadiah yang diundi kepada RT yang turut hadir dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan di Wilayahnya.
Beberapa kelurahan yang disambangi, antara lain, Kelurahan Rinding, Kelurahan Gunung Tabur, Kelurahan Sei Bedungun, Kelurahan Tanjung Redeb, Kelurahan Gunung Panjang, Kelurahan Gayam, Kelurahan Bugis dan terakhir di Kelurahan Sambaliung.
Bupati Berau, Sri Juniarsih menuturkan budaya Jumat Bersih patut dihidupkan kembali sebagai upaya keprihatinan terhadap kondisi sampah yang mulai meningkat Terutama sampah yang memadati sepanjang sungai maupun lingkungan sekitarnya.
“Sampah ini idak akan pernah habis karena itu dibutuhkan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini. Sehingga, jangan sampai mengganggu pemandangan mata, kesehatan, dan menyumbat aliran air,” Imbuhnya.
“Yang paling utama ialah di saluran air PDAM atau drainase karena ketika sampah menyumbat sampah itu tidak akan pernah habis. Artinya, dibutuhkan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini. Sehingga, jangan sampai mengganggu pemandangan mata, kesehatan, dan menyumbat aliran air,” tuturnya, pada Jumat (25/3/2022).
“Terutama di saluran air PDAM karena ketika sampah menyumbat saluran PDAM, maka dapat mengganggu pelayanan kepada masyarakat,” sambungnya.
Dirinya menambahkan, menjamurnya sampah dapat mengganggu ketersediaan air bersih yang dihasilkan. Ditambah, Bumi Batiwakkal merupakan wilayah dominan sungai yang menjadi tempat ketergantungan masyarakat serta dapat menampilkan destinasi wisata.
“Jadi diharapkan semoga momen pada HUT PDAM dan Perumda Air Minum Batiwakkal ini dapat memberikan pembelajaran kepada kita semua. Ke depan ‘Jumat Bersih’ tetap dibudayakan dan semoga mampu mengajak masyarakat kembali,” harapnya.
“Memang dibutuhkan kesadaran sumber daya manusia (SDM) untuk dapat mengelola sampah dengan baik. Terus terang, saya prihatin dengan sampah di sungai ini. Semoga, saat kondisi Berau lebih membaik kami bisa laksanakan adanya kapal pengangkut sampah,” Sambung Sri Juniarsih Mas.
Sementara itu Dirut, Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman mengatakan, pihaknya berinisiatif untuk mendukung program peduli sampah sebagaimana sesuai dengan judul perayaan hari jadi PDAM dan Perumda Air Minun Batiwakkal, yakni “Warga Batiwakkal yang Peduli Sampah”.
Menurutnya, program tersebut dapat mendukung pelayanan Perumda Air Minum Batiwakkal secara maksimal. Sebagai langkah untuk mengedukasi masyarakat untuk bisa membudayakan hidup bersih dari sampah.
Dirinya menjelaskan untuk mewujudkan pelayanan air bersih yang maksimal dengan kondisi meningkatnya sampah dapat berpengaruh. Hal itu membuat kondisi pompa intake tersendat atau tidak dalam kapasitas optimal.
“Ya, Kalau ada air yang tidak mengalir itu disebabkan stok air kami kurang. Mengapa stoknya kurang karena seharusnya mencapai 220 – 230 liter / detik. Tetapi, kadang-kadang turun hingga 170 liter / detik. Karena air di pompa yang langsung ke sungai itu tersumbat oleh kotoran,” terangnya.
Diakuinya, Kondisi tersebut membuat para petugas harus terjun ke sungai dan mengambil sampah yang tersumbat. Saipul mengungkapkan, kondisi itulah yang terjadi saat ini, umumnya di wilayah perkotaan, sehingga pelayanan menjadi tidak optimal.
“Banyak betul sampah terutama sampah plastik. Maka dari itu sebaiknya masyarakat harus diberikan penyadaran supaya dapat menjaga lingkungan kita masing-masing supaya tidak mengganggu aliran air PDAM,” ungkapnya.
“Kami siap mendukung program ini sebagai langkah edukasi masyarakat untuk bisa membudayakan hidup bersih dari sampah. Sebagaimana untuk melanjutkan program pada masa Bupati sebelumnya,” tambahnya. (Rzl/Ded)