MARATUA, PORTALBERAU- Pulau Maratua merupakan pulau terluar dan berbatasan dengan negara tetangga yaitu Philipin. Tak hanya sebagai tempat destinasi wisata bahari yang menjadi unggulannya, Maratua juga memiliki potensi unggulan pada sektor perikanan yang berkelas dunia. Salah satunya pembudidaya ikan kerapu di Maratua yang telah memasarkan hasilnya hingga ke negara Hongkong. Bahkan permintaan akan ikan bernilai jual tinggi ini terus mengalami peningkatan.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas ditemani Kepala Dinas Perikanan Berau, Tentram Rahayu mengunjungi salah satu sntra dari keramba apung budidaya ikan kerapu yang berada di Kampung Teluk Harapan, Kecamatan Pulau Maratua. Dari dermaga lawang-lawang bupati naik menggunakan longboat milik nelayan setempat sambil menikmati Susana sore Maratua yang teduh.
Melihat langsung pembudidaya ikan kerapu, Sri optimis sektor perikanan Maratua kedepannya akan semakin maju dan menjanjikan. Terlebih karena hasil produksinya telah kanca ekspor dengan permintaan yang terus meningkat.
“Saya sempat berbincang dengan pengusaha keramba apung tersebut. Hasil produksinya telah menembus pasar ekspor ke Hongkong,” ungkap Sri Juniarsih Mas, Senin (7/3/22).
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Berau, tentram Rahayu mengatakan dirinya bersama bupati akan terus berusaha mendorong pertumbuhan pembudidaya apung seperti di Maratua ini. Hal ini juga merupakan usulan dari tiga kampung di Kecamatan Maratua untuk menjadi desa pembudidaya ikan kerapu melalui program Kementrian Kelautan dan Perikanan, yaitu Kampung Teluk Harapan, Teluk Alulu dan Kampung Bohe Silian. Sedangkan Kampung satunya, yakni Kampung Payung-Payung diusulkan sebagai desa wisata bahari.
“Kita berharap, dengan tiga kampung/desa pembudidaya ikan kerapu ini akan semakin mendorong semangat nelayan dan pembudidaya yang akhirnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Tentram Rahayu.
Pengusaha budidaya keramba apung Maratua, Rudi Darmawan menerangkan, pembudidaya ikan kerapu memang memiliki potensi besar, mengingat permintaan pasar ekspor saat ini terus mengalami peningkatan. Diakunya, sekali pengiriman ia bisa mencapai 6 hingga 10 Ton ikan kerapu dengan berbagai jenis.
Saat ini diakunya, pasar Negara Hongkong yang memiliki nilai jual tertinggi. Dikatakannya, pihaknya juga bermitra dengan para nelayan sekitar Maratua untuk melakukan pembesaran ikan kerapu di dermaga apung.
“Kita belum mampu memenuhi permintaan pasar dan ini peluang untuk terus mengembangkan budidaya kerapu di Maratua ini,” tandasnya.
“Bersama nelayan lain, kami mampu memenuhi permintaan pasar dan ini merupakan peluang untuk terus dapat mengembangkan budidaya ikan kerapu di Pulau Maratua ini,” tutupnya. (Yud/Ded)