TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Masih tingginya harga bahan baku Minyak goreng merupakan penyebab Perusahaan Umum Badan Urusan Logisistik (Perum Bulog) belum memproduksi komoditas minyak goreng.
Hal tersebut diungkapkan Apriansyah, Kepala Perum Bulog Berau, dirinya mengungkapkan saat ini stok minyak goreng digudang Bulog mengalami kekosongan sejak Juli tahun 2021 lalu hingga Januari tahun 2022 ini. Meski di Bulog mengalami kekosongan Apriansyah mengaku stok minyak goreng di pasaran masih ada, walaupun dengan harga yang cukup tinggi.
Menurutnya, penyebab utama kekosongan lantaran produksi masih terkendala bahan baku. Bahkan ia mendengar kabar harga bahan baku minyak goreng juga cenderung tinggi.
Apriansyah menyebut, jika stok terus-terusan kosong, dia khawatir akan ada lonjakan harga yang lebih tinggi. Seperti kasus harga gula yang pernah melonjak tahun lalu, tepat saat masa pandemi.
“Biasanya kami ada stok minyak yang kami jual, tapi harganya tidak seperti yang kami produksi sendiri, harganya relatif lebih mahal,” Ungkap Apriansyah.
“Mudah mudahan saja bahan baku minyak ini bisa segera turun agar Perum Bulog bisa memproduksi minyak goreng kembali, supaya harga minyak tidak melambung tinggi, dan keluhan masyarakat Kabupaten Berau terkait komoditas minyak goreng bisa tertangani,” Pungkas Apriansyah. (Rzl/Ded)