TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau saat ini mengalami sedikit hambatan dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi khususnya berjenis NPK, masalah distribusi dari produsen ke lini tiga dan lini empat.
Kasi Pupuk, Pestisida dan Perlindungan Tanaman Distanak Berau, Bambang Sujatmiko mengatakan, alurnya dari produsen pupuk Gresik ke Kota Samarinda kemudian ke Kabupaten Berau untuk dibagi ke semua kios melalui distributor sesuai dengan pre order (PO)-nya. Sementara hambatan dari produsen ke distributornya.
Dilihat dari pengalaman pada Oktober dan November, pupuk subsidi sudah dipesankan sebanyak 200 ton, namun dalam penyalurannya tidak sebanyak itu. Hanya sekitar 125 Ton. Distanak sudah memberikan kuota tambahan dari provinsi maupun pusat untuk penambahan pupuk NPK, hampir 400 ton dapatnya.
“Jadi selama 3 bulan Berau mendapat sekitar 700 ton yang bisa disalurkan,” ucap Sujatmiko, Senin (13/12/21).
Total tersebut tidak bisa terserap semua. Kendala pengiriman pada produsen ke distributor. Pihaknya pun sudah menyampaikan hal itu pada produsen ternyata memang ada hambatan dari sana.
Selain itu, kendalanya produsen saat ini belum mempunyai gudang di Berau. Sehingga, dari Gresik perlu di salurkan ke Kota Samarinda terlebih dahulu baru kemudian ke Kabupaten Berau. Memerlukan waktu yang cukup lama.
“Seharusnya saat ini sudah tersedia di kios pupuk NPK yang diperlukan petani. Tapi, ini masih sangat minim sekali,” katanya.
Pihaknya akan terus berusaha memperjuangkan kuota pupuk subsidi supaya para petani di Bumi Batiwakkal bisa memperoleh harga pupuk yang terjangkau. Permintaan pupuk tersebut sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani (RDKK).
“Usulan RDKK dengan realisasi kuota yang kami punya dengan SK provinsi itu hanya sebanyak 35 persen dari usulan. Tidak sebanding dengan permintaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ada lima jenis pupuk bersubsidi, yakni NPK, urea, ZA, SP-36 dan organik. Sementara, gudang Distanak Berau banyak tersedia pupuk jenis urea. Sedangkan, permintaan masyarakat kurang. Menurut pengakuan petani, tanah menjadi keras dan kurang bagus jika terus menerus dipupuk menggunakan urea. (Yud/Ded)