TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Jimmy mengungkapkan bahwa Tahun 2021 sampai dengan 2022 dipastikan tidak ada anggaran yang diperuntukan untuk pembangunan jembatan.
Walaupun demikian, dirinya mengatakan kalau pihak DPUPR selalu mengususlkan pembangunan jembatan, karena menurutnya banyak lokasi yang sangat membutuhkan jembatan.
“Seperti jembatan di Samburakat menuju Sembakungan Sei Sata sudah kita usulkan, sebab masih menggunakan jembatan baileyyang merupakan jembatan sementara,” ungkap Jimmy, Senin (13/12/21).
Selain itu juga pembangunan jembatan di Muara Lesan, rencana pembangunan tersebut sangat penting dikarenakan sebagai penghubung lima Kampung.
“Diketahui saat ini masyarakat melakukan penyebrangan menggunakan Perahu Ketinting. Sebelah dari tempat tersebut, kami berencana membangunkan jembatan, sementara ini sudah berdiri abutment jembatannya namun anggaran pada waktu itu hanya sekitar Rp 5 Miliar saja dan itu terakhir dibuat pada Tahun 2019,” jelasnya.
Tahun 2020 sudah kami ajukan dana pembangunan jembatan di Muara Lesan tersebut namun belum tersedia, dan Tahun 2021 kondisi covid-19 yang membuat anggaran juga kurang.
Yang menjadi keinginan terbesar pihak DPUPR adalah dibangunnya jembatan di Muara Lesan terlebih dahulu, sebab tempat itu merupakan penghubung lima kampung.
“Kasihan masyarakat sekitar yang beraktifitas yang harus memutar jauh untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu kami akan prioritaskan terlebih dahulu pembangunan jembatan disana,” ucapnya.
Pengusulan selalu kita lakukan setiap tahunnya, namun kembali lagi dengan ketersediaan anggaran yang terbatas saat ini. Jimmy mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan penuntasan pembangunan jembatan yang berada dibeberapa lokasi yang masih belum terselesaikan.
“Di Muara Lesan, Sei Sata Samburakat, dan jembatan Pelabuhan mantaritip selalu kami usulkan. Karena ini sudah ada pendahuluannya untuk kegiatan pembangunan jembatan, hanya saja belum bisa diselesaikan karena anggaran yang terbatas,” tegasnya.
“Termasuk seperti jembatan penghubung samburakat dan sembakungan jangan sampai pengaspalan jalannya sudah tuntas tetapi jembatan belum. Artinya akan memperlambat arus juga disitu dengan adanya penyempitan jalan,” tutup Jimmy. (Yud/Ded)