TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Guna meningkatkan ketahanan pangan di suatu kampung maupun kecamatan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Berau melalui Dinas Pangan Berau Programkan Pemanfaatan Pekarangan Lestari (P2L) tahun 2022 mendatang.
Fattah Hidayat, Kepala Dinas Pangan Berau, menjelaskan rapat dewan ketahanan pangan se- Kalimantan Timur di Maratua beberapa waktu lalu memang memprioritaskan, prioritas 2 dan 3 itu ada di Maratua yakni Kampung Bohe Silian dengan Teluk Alulu.
“Terutama disana jugakan daerah wisata, utamanya agak susah dalam pasokan sayur. Memang masyarakat kampung harus mendatangkan sayur langsung dari Tanjung Redeb ataupun alternatifnya dari tanjung batu. Mungkin saja kalau dari tanjung batu sampai derawan sudah habis sayur tersebut, tidak sampai ke Maratua,” Ungkap Fattah Hidayat.
Dikatakan Fattah, untuk menjadikan ketahanan pangan disana pihaknya mengajak camat dan warganya yakni meliputu 4 kampung yang berada di Kecamatan Maratua.
“Kalau bisa untuk diservikasi pangan, itu kita hidupkan, yaitu akan kita mulai programnya ditahun 2022, yakni dengan P2l. Kalau dulu (KRPL) kawasan rumah pangan lestari, nah disitu yang tentunya yang dibudidayakan dipekarangan itu melalui kelompok berupa tanaman sayur sayuran. Guna memenuhi kebutuhan mereka sendiri untuk dikonsumsi
“Kalau memang hasilnya lebih, bisa juga dijual. Termasuk juga tanaman obat atau toga itu sangat penting juga, seperti kunyit, laos, jahe, jahe putih, serai. Itu kan fungsinya untuk obat obat obatan dan ditanam disuatu kawasan,” Tambah Fattah Hidayat.
Lebih lanjut, karena belum diketahui oleh masyarakat terkait penerapan P2L. Fattah Hidayat mengharapkan di tahun 2022 ini bisa masuk di program. Dan program P2L juga ini bisa masuk melalui APBD, APBN, maupun APBD provinsi.
“Selama ini kita P2L itu memang hanya di daerah yang menjadi prioritas 4, yakni yang sudah zona hijau, kalau yang merah itu kan itu prioritas 2,” Terangnya.
Terakhir, sebelum memberikan kepada calon penerima nantinya pihaknya akan mengadakan sosialiasai terlebih dahulu.
“Karena dari satu kelompok itu bisa 20 hingga 25 orang, karena kemungkinan tahun ini kita ada 4 kampung dari APBN calon penerima,” Ucapnya.
Dengan adanya program P2L ini agar masyarakat di kampung utamanya cadangan pangannya seperti sayur sayuran minim. Melalui program ini dirinya mengharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka di kampung. (Rzl/Ded)