TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau antisipasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Hal tersebut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, mulai dari September 2021 hingga Februari 2022 mendatang memasuki musim penghujan dengan intensitas tinggi.
Kepala BPBD Berau, Thamrin menerangkan, terdapat lima titik daerah rawan longsor di Kecamatan Teluk Bayur dan lainnya di Jalan Poros Labanan-Kelay. Pihaknya telah mengantisipasi dengan mengeluarkan surat edaran siap siaga beberapa waktu lalu. Masyarakat diharap berhati-hati jika masih ada yang tinggal di tebing. Sementara, daerah rawan banjir terdapat di aliran sungai Segah dan Kelay.
“Daerah itu juga sudah kami buat surat edaran. Kami sudah mewanti-wanti dan sosialisasi, supaya berhati-hati pada waktu September 2021 hingga Februari 2022,” ungkap Thamrin, Senin (6/12/21).
Menyikapi kesiapsiagaan menghadapi bencana, BPBD Berau sudah menyiapkan peralatan dan berkoordinasi dengan Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga Polri.
“Alat sudah siap dan kami pun selalu siap kapan pun dibutuhkan,” tegasnya.
Dari sisi bantuan logistik, Thamrin mengatakan itu bersifat insidentil. Jika cadangan BPBD Berau tersedia pasti akan langsung disalurkan. Lanjutnya, terkait bantuan pasca bencana bisa berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Berau sebagai pihak yang lebih berwenang.
“Kami juga selalu siap berkoordinasi dengan Dinsos Berau terkait bantuan logistik,” tutupnya. (Yud/Ded)