TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU– Diketuknya APBD 2022 dengan salah satu fokus perkembangan pariwisata, dikatakan Ketua DPRD Berau, Madri Pani, merupakan salah satu tantangan tersendiri. Pasalnya, dengan minimnya anggaran yang ada, maka OPD terkait dituntut agar lebih berinovasi.
“Jangan jadikan ini sebuah beban, tetapi justru jadi motivasi agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau bisa lebih kreatif lagi dalam memajukan pariwisata. Tidak ada yang instan dalam mengembang sesuatu, makanya Disbudpar perlu orang-orang kreatif dan yang bisa memimpin dan membawa pariwisata Berau lebih dikenal dan berkembang lagi,” jelasnya ketika dihubungi Selasa (30/11).
Madri menjabarkan, Berau sudah memiliki segalanya mulai dari Sumber Daya Alam (SDA) yang sudah diakui dunia mulai dari darat hingga bawah laut Berau, yang tidak dimiliki daerah lain. Ia mencontohkan, bawah laut Pulau Maratua yang sudah banyak dilirik oleh dunia internasional, bahkan mendapat julukan Maldivesnya Indonesia setelah Raja Ampat. Kemudian ada danau dua rasa di Labuan Cermin, Kecamatan Bidukbiduk.
“Semua potensi yang ada sudah siap dikelola, tinggal dari OPDnya saja bagaimana untuk mengelolanya Bahkan kalau bisa dibilang Indonesia versi mininya ada di Berau. Dengan potensi ini seharusnya Disbudpar berani tampil kreatif, jangan terlalu berharap dengan anggaran,” tegasnya.
Politisi NasDem ini juga menjelaskan, dengan anggaran yang dianggap minim, seharusnya bisa dimaksimalkan Kepala Dinas untuk menggerakkan pihak ketiga, atau bahkan mengajak kolaborasi pihak luar, untuk bersama mengembangkan pariwisata Berau. Dengan begitu, anggaran yang minim bisa ditutupi dengan adanya sponsor.
“Kenalkan pariwisata kita ke luar, bikin orang tertarik, dan berinvestasi, bagi hasil untuk pendapatan asli daerah (PAD), itu tidak susah,” pungkasnya.
Ditambahkannya, Disbudpar juga diharapkan memberikan perhatian terhadap SDA yang ada di lingkup pariwisata. Terlebih dari hulu hingga hilir, hampir setiap kampung memiliki potensi pariwisata yang saat ini belum terlalu terjamah. Hal ini bisa dilakukan dengan mulai memberikan pelatihan kepada para pemuda kampung. Jangan menunggu sudah berprestasi baru digandeng. (Ded/Adv)