TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Tanaman Porang yang mulai dibudidayakan di Kabupaten Berau, diharapkan bisa menjadi salah satu komoditas baru yang nantinya bisa terus dikembangkan. Hal ini diungkapkan salah satu anggota Komisi II DPRD Berau, Falentinus Keo Meo.
“Setelah mengikuti kunjungan ke Pulau Jawa beberapa waktu lalu, saya pun mulai mencoba untuk menanam tanaman ini. Sekitar 20 kilogram bibit saya datangkan dari Jawa dan saya tanam di lahan milik pribadi seluas seperempat hektar. Mudah-mudahan tanaman Porang ini benar-benar bisa bertahan kalau ditanam di Berau, sehingga bisa dibudidayakan lebih banyak lagi oleh para petani Berau. Sehingga, bisa jadi komoditas baru dari pertanian Berau,” terangnya ditemui Kamis (25/11).
Menurut politisi Partai Demokrat ini, tanaman Porang selain memiliki nilai dari segi ekonomis, juga mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, serat pangan, maupun kalsium oksalat dan alkaloid. Dan semua itu sangat potensial untuk dijual karena menjadi salah satu bahan mentah yang dipergunakan misalnya untuk pembuatan kosmetik.
“Kita jangan melihat dulu hasilnya bagaimana, yang penting coba saja untuk mulai menanam dan membudidayakannya. Saya mengapresiasi masyarakat yang mulai ikut menanam Porang ini. Apalagi sudah ada support juga baik dari pemerintah pusat maupun Pemkab Berau sendiri. Ini jadi peluang bagus yang harus dimanfaatkan,” tambahnya.
Selain itu, adanya support dari salah satu tokoh masyarakat sekaligus pengusaha di Berau untuk membangun pabrik pengolahan Porang, menjadi kabar baik bagi petani Porang. Karena dengan adanya pabrik tersebut maka para petani tidak akan bingung menjual hasil panennya kemana.
“Kita berharap orang tua kita pak Haji Abidin ini tetap fokus membangun pabrik pengolahan Porang di Kabupaten Berau. Itu sudah solusi yang sangat diharapkan para petani porang ini, sehingga mereka jelas habis panen jualnya ke pabrik,” harapnya.
Untuk harga jual tanaman ini, dikatakan Falen masih cukup tinggi. Di Jawa saja, Porang ini sangat membantu meningkatkan ekonomi, contohnya salah satu desa yang di Kabupaten Madiun yang dulunya dikategorikan desa termiskin namun sekarang menjadi desa paling makmur se-Kabupaten Madiun karena hasil dari budidaya Porang ini. (Ded/Adv)