TANJUNGREDEB,PORTALBERAU- Stok minyak goreng di Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau saat ini kosong. Kekosongan ini sudah terjadi sejak empat bulan terakhir.
Kepala Bulog Berau Apriansyah mengatakan, Untuk saat ini Perum Bulog belum memproduksi lagi untuk komoditas minyak goreng, karena selain bahan baku yang susah, juga diakibatkan bahan baku yang mahal.
“Seumpamanya kita tetap memaksakan memproduksi minyak goreng. Nanti harga jualnya pasti akan tinggi dikarenakan bahan baku yang mahal itu tadi. Dan saya meyakini produsen- produsen lain mengalami kendala yang sama. Maka dari itu minyak yang beredar saat ini harganya sangat tinggi,” Ungkap Apriansyah Saat ditemui PortalBerau.online pada Kamis (18/11/21)
Dijelaskan Apriansyah bahwa untuk tahun 2021 ini pihaknya telah mendatangkan 2 kontainer minyak goreng untuk mengisi stok di Gudang Bulog.
“Pertama kami mendatangkan sebanyak 18ribu liter minyak goreng pada bulan Februari, kemudian. Terakhir pada bulan April Sebanyak 18 ribu liter. Jadi totalnya untuk tahun 2021 ini sebanyak 36 ribu liter, keseluruhan itu susah habis sejak bulan Juli lalu, hingga saat ini stok minyak dari Perum Bulog sendiri masih kosong dan belum ada rencana mendatangkan lagi sampai akhir tahun ini,” Ungkap Apriansyah
Diakuinya, pihaknya memang saat ini bekerja sama dengan produsen produsen yang sudah memiliki stok minyak goreng. Pihanya memang sudah ada izin untuk melakukan pembelian atau semacam kerja sama dengan produsen atau dengan distributor .
“Cuma kan memang saat ini kita baru jalan, sementara harganya minyak goreng itu sudah tinggi. Jadi Kemungkinan jika kita sudah menjalin kerja sama, nanti kita jual minyak goreng itu pasti akan mahal juga,” Terangnya.
Menurutnya, memang kebutuhan CPO ini bukan hanya untuk minyak goreng saja bahkan ia pernah mendengar, minyak ini digunakan untuk bahan bakar ramah lingkungan. Dikarenakam kebutuhan akan CPOnya itu tinggi makanya harga itu naik.
“Kalau harga minyak goreng yang kami jual sejauh harganya antara 13 ribu sampai 15 ribu itu sudah mahal. Terakhir kami menjual minyak goreng itu diharga 13 ribu,” Tandasnya.
Dirinyapun tidak menduga bahwa harga minyak goreng akan tinggi seperti saat ini.
“Saya mengira 36 ribu liter minyak yang disediakan untuk tahun ini cukup hingga akhir tahun. Sebab, untuk tahun kemarin saja minyak goreng hanya sekitar 18 ribu liter sampai hingga akhir tahun. saat ini memang betul- betul diluar dugaan ,kami tidak mengetahui bahwa bahan baku minyak itu akan mahal dan susah,” Pungkasnya. (Rzl/Ded)