TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik turut memengaruhi kondisi cuaca di Kabupaten Berau, untuk itu masyarakat diimbau untuk selalu waspada.
Melalui data yang dimiliki Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Berau, fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik juga berdampak pada curah hujan tinggi di langit Bumi Batiwakkal hingga Februari 2022 mendatang.
Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi menyebut, beberapa hari terakhir langit Berau terlihat diselimuti awan mendung. Karena itu, Tekad mengingatkan agar masyarakat waspada atas kemungkinan terjadinya bencana hidrometerologi atau bencana yang dipengaruhi faktor cuaca seperti banjir, longsor, serta angin puting beliung.
“Kami selalu update terkait cuaca. Saat ini Kabupaten Berau memasuki musim hujan,” ujarnya belum lama ini.
Dirinya menjelaskan La Nina merupakan proses iklim global Pasifik, yakni suhu dingin terjadi di laut Pasifik. Sehingga di kawasan Indonesia akan mengalami kenaikan suhu, yaitu pemanasan yang menyebabkan akumulasi curah hujan cukup tinggi.
“Pihak BMKG tidak bisa memastikan dengan tepat. Hanya saja menurut data yang kami kumpulkan puncaknya akan terjadi hingga bulan Ferbruari 2022 nanti,” katanya.
“Jika cuaca buruk terjadi badai atau pertumbuhan awan yang cukup signifikan, maka akan menimbulkan gelombang tinggi. Ditambah bulan purnama pengaruhi air pasang. Jadi harap waspada,” jelasnya.
Kepala BMKG juga menerangkan, cuaca ekstrem sangat berpengaruh terhadap kondisi Berau, baik yang berada di pengunungan maupun di bantaran sungai.
“Dalam kondisi ini sangat berpengaruh karena di Berau merupakan tanah berbukit. Sehingga permukiman yang ada di sekitar pengunungan dan bantaran sungai harap waspada bencana hidrometeorologi,” Tutupnya. (Yud/Ded)