TANJUNG REDEB,PORTALBERAU- Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan (DLHK) terus melakukan pembersihkan saluran drainase guna mengoptimalkan fungsi drainase.
Namun, dalam pengerjaan dilapangan, tim DLHK masih sering menemukan kendala dimana lokasi yang baru dibersihkan namun cepat menunpuk sedimen yang membuat kedangkalan di drainase.
Kepala Bidang Kebersihan DLHK Berau, Muhammad Anwar menyampaikan, bahwa bersih-bersih drainase ini merupakan kegiatan rutin yang dijadwalkan dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan. Upaya ini juga dilakukan untuk mengurangi risiko banjir dan tersumbatnya saluran air.
“Jadi kami menurunkan petugas khusus untuk membersihkan drainase dan ini bukan hanya disatu titik, namun di beberapa titik lain dengan cara patroli,” ungkap Anwar.
Dirinya Mengakui, masih ada saja pihak-pihak yang masih belum bisa mengelola pembuangan. Hal Itu kerap terjadi di saluran drainase seperti di jalan Diponegoro.
“Tidak begitu lama sekitar 2 atau 3 minggu diangkat sedimen lumpurnya, penuh lagi. Ini harus menjadi kesadaran bagi pihak pihak terkait untuk dapat mengelola pembuangannya, kami minta tolonng pihak pengelola yang ada disekitar jalan itu, untuk dapat mengolah pembuangannya. Supaya sedimen dalam drainase itu tidak menumpuk,” Beber Anwar.
Dijelaskan Anwar, Para petugas kebersihan yang ditugaskan pihaknya, mengangkut langsung lumpur bercampur sampah plastik dari dalam drainase yang sudah mengendap. Dan Sampah-sampah yang ditemukan di sekitar jalan dan drainase, baik rumput maupun sampah plastik langsung diangkut oleh truk pengangkut sampah pihaknya saat itu juga.
“hal itu dilakukan agar lumpur tidak sampai mengganggu pengguna jalan dan menyumbat drainase,” Terang anwar.
“Takutnya nanti terlanjur mengganggu pemandangan. Apalagi musim tidak menentu, suka bikin kaget dimana tiba-tiba hujan nanti malah jalan jadi kotor karena lumpur,” sambungnya.
Lebih lanjut, anwar menambahkan, petugas kebersihan dari DLHK ada 3 kelompok, yang rutin setiap hari melakukan pembersihan drainase. Masing-masing ditempatkan dititik berbeda di Kabupaten Berau.
“Harapan kami, sampah-sampah atau lumpur yang menggenangi drainase ini dapat berkurang, agar drainase berfungsi secara optimal,” Tandasnya. (Rzl/Ded)