TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kasus Covid-19 yang melandai tidak membuat Kabupaten Berau turun status PPKM. Status PPKM yang masih beratahan pada level 3 ini dikarenakan capaian pemberian vaksinasi yang masih rendah di Kabupaten Berau.
Menanggapi hal tersebut Bupati Berau, Sri Juniarsih menjelaskan bahwa rendahnya capaian pemberian vaksinasi lah yang membuat status PPKM Berau masih belum bisa turun. Dirinya mengakui saat ini capain vaksinasi Berau belum mencapai 50% untuk vaksinasi tahap duanya.
“Tahap dua capaian vaksinasi masih dibawah 50%, itulah kenapa PPKM kita masih belum turun level,” ungkap Sri Juniarsih, Jumat (22/10/21).
Saat ini ia mengakui pengiriman vaksin dari pusat masih belum optimal, sebab vaksinasi yang dikirim pusat masih terfokus untuk daerah pulau jawa. hal ini terlihat dari sudah dibukanya beberapa bandara yang menjadi tempat pintu gerbang bagi warga negara asing (WNA) maupun wisatawan asing dari luar negeri untuk bisa memasuki Indonesia.
“Bisa kita liat bersama saat ini bandara di Bali, Jakarta dan Manado telah dibuka bagi WNA dan Wisatawan Asing untuk memasuki Indonesia,” katanya
lanjutnya, efek dari PPKM kita yang msih pada level 3 membuat pergerakan kita terbatas, sehingga roda perekonomian kita belum bisa optimal untuk melakukan pemulihan. Dirinya berharap bantuan vaksinasi lagi dari pihak ketiga yang selama ini sudah ikut membantu pencapaian vaksinasi di Berau.
“Kita masih menunggu bantuan-bantuan vaksin lagi dari pihak ketiga, jadi kita tidak hanya menunggu kiriman vaksin dari pusat saja,” tuturnya.
Sri Juniarsih berharap, dengan bantuan vaksin dari pihak ketiga kedepan akan membuat capaian vaskinasi di Berau bisa segera meningkat, dengan meningkatnya capaian vaksinasi kita mudah-mudahan status level PPKM kita segera diturunkan status level PPKM nya. Dirinya berkeinginan roda perekonomian di Berau bisa segera pulih dan Berau bisa jauh dari Covid-19 tentunya.
“semoga status PPKM kita bisa segera menurun, agar masyarakat Berau perekonomiannya bisa segera pulih, tidak lupa juga semoga semua sekolah juga bisa melakukan Pembelajaran tatap muka keseluruhannya,” tutup Sri juniarsih. (Yud/Ded)