TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Pandemi yang melanda Kabupaten Berau sementara ini tidak terlalu terdampak oleh ketahanan pangan di Berau. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Rawan Pangan Dinas Pangan Kabupaten Berau, Edi Mustafa pada Jumat (17/9/21).
“Ketahanan Pangan Berau saat ini masih mencukupi, baik dari dalam maupun luar daerah,” tutur Edi.
Menurutnya, suatu daerah bisa disebut aman dalam ketahanan pangan tidak semudah itu. Sebab dulunya 9 bahan pokok kini menjadi 12 bahan pokok,dan ia menjelaskan perhitungannya saat ini melihat dari sektor ketersediaan beras.
Sejauh ini kebutuhan akan beras dari masyarakat berau adalah sebanyak 24 ribu ton untuk setiap tahunnya, rinciannya yaitu 19 ribu ton berasal dari hasil panen berau dengan mengimpor 5 sampai 6 ribu ton dari luar berau.
Bahkan pada masa sulit seperti ini berau masih bisa memperoleh hasil panen hingga 19 ribu ton yang bisa dikatakan masih aman.
“Tahun 2021 bulan Maret kemarin kita sudah panen dan sekitar Oktober nanti akan panen lagi. Panen bulan kemarin tidak besar, besar-besarnya itu biasanya bulan Maret dan Februari, dengan siklus panen tersebut masih bisa mencukupi kebutuhan kita,”jelasnya.
Tidak hanya beras, hasil panen yang berlebih juga didapat dari komoditi jagung. Sebab hasil dari panen jagung pertahunnya bisa mencapai 72 ribu ton. Dari jumlah tersebut melebihi 600% dari kebutuhan jagung di berau yang biasanya hanya sekitar 10 ribu ton saja setiap tahunnya.
Oleh karena itu, Kabid Ketahanan dan Rawan Pangan menuturkan kalau berau sudah sering menjual jagung keluar daerah, seperti ke Samarinda dan Surabaya.
“Hasil panen jagung kita sangat jauh melebihi kebutuhan, hanya membutuhkan sebanyak 10 ribu ton dan kebanyakan dikonsumsi sebagai pakan ayam, sisanya di jual keluar daerah,”tutupnya. (Yud/Ded)