TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menghadiri peresmian pengecoran Perdana tiang Musala Sabilal Muhtadin, Jalan Pemuda Gang Pinang Merah, Kecamatan Tanjung Redeb, sekitar pukul 08.00 Wita, Kamis (26-08-2021), pagi tadi. Secara simbolis Bupati Berau meresmikan dengan menaruh campuran semen pada tiang bangunan musala.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Berau, Madri Pani; Plt Camat Tanjung Redeb, Noor Alam; Lurah Tanjung Redeb, Harjufri; Ketua Panitia Pembangunan Musala Sabilal Muhtadin serta Para alim ulama dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Sri Juniarsih Mas mengucapkan terima kasih serta memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak dan segenap panitia rehab total, Lurah Tanjung Redeb beserta jajaran, serta semua pihak juga masyarakat yang telah mendukung terwujudnya pembangunan musala ini. Semoga segala upaya dan apa yang telah dilakukan ini bernilai amal kebaikan di sisi Allah SWT.
“Yang tidak kalah penting, saya mengajak kepada kita semua untuk senantiasa memakmurkan musala ini. Karena apalah artinya musala banyak dibangun, namun tidak dimakmurkan atau ramai hanya ketika ada momentum tertentu. Berkaitan dengan pandemi yang masih melanda Kabupaten Berau, memakmurkan masjid atau mushola bisa dilakukan dengan penyesuaian agar tidak menimbulkan kerumunan. Hal ini perlu saya tegaskan, mengingat memakmurkan masjid atau musala adalah tanggungjawab kita bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Tanjung Redeb, Harjufri juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Berau yang telah hadir di tengah-tengah kesibukannya dan turut mensukseskan peresmian pengecoran pertama Musala Sabilal Muhtadin Ini.
“Momen ini merupakan momen yang sangat kami tunggu-tunggu, karena musala ini sangat diperlukan untuk sarana peribadahan,” katanya.
“Terima kasih juga buat Pemda yang telah membantu pembangunan musala jni dan Bupati juga akan memberikan Bantuan secara pribadi untuk pengerjaan pembangunan musala ini,” Terangnya.
Diketahui pembangunan musala ini dari beberapa unsur yakni sumbangan masyarakat untuk pembebasan tanah untuk perluasan area musala, Pemkab Berau tahun 2020 dan sumbangan masyarakat untuk proses pembangunan sekitar serta sumbangan material.
Harjufri menjelaskan, pembangunan musala ini menunjukkan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang religius, karena kondisi musala lama rendah sehingga saat hujan air berpotensi masuk. Selain itu jumlah jamaah cukup banyak sehingga tidak mampu menampung, maka di pugar.
“Saya sangat apresiasi sekali dengan tingkat partisipasi warga yang sangat tinggi,” ungkap Harjufri. (Rzl/Ded)