TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Berau, Sri Aslinda Gamalis menghadiri teleconference bersama Gubernur Kaltim, Isran Noor serta Kepala BKKBN Provinsi Kaltim guna membahas kemajuan program bangga kencana di Ruang Vidioconference Diskominfo Berau.
Dalam kesempatan tersebut, Aslinda menjelaskan bahwa kegiatan tersebut untuk melihat perkembangan jalannya program Bangga Kencana di Bumi Battiwakal.
“Tadi kami mengikuti rapat evaluasi tentang jalannya program bangga kencana bersama Gubernur dan Kepala BKKBN Provinsi Kaltim,” ungkap Aslinda, Rabu (18/8/21).
Aslinda menegaskan, inti pertemuan itu adalah bagaimana daerah, terutama Kabupaten Berau ikut ambil tindakan dalam pencegahan stunting yang ada.
Sejauh data hingga 2020 yang lalu, angka stunting di Kabupaten Berau mencapai 1.939 kasus di tahun tersebut. TP-PKK Kabupaten Berau mengambil langkah awal dengan terus memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kepada muda mudi yang sudah mempersiapkan masa pernikahannya.
Dirinya menyebut, terjadinya stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah pernikahan dini. Ia menjelaskan, belum siapnya organ reproduksi akibat masih dibawah umur akan meningkatkan risiko melahirkan anak yang stunting.
“Kami terus mengedukasi, sebisa mungkin untuk menghindari pernikahan dini,” jelas Aslinda yang juga istri Wakil Bupati, Gamalis.
“Belum siapnya organ reproduksi, mental serta lainnya menjadi salah satu faktor tingginya kemungkinan terjadinya stunting di kemudian hari,” tambahnya.
Berdasarkan arahan yang ada, Aslinda menyebut umur ideal bagi seorang wanita menikah hingga siap menjali kehamilan adalah 21 tahun, sedangkan pasangan pria berusia 25 tahun.
“Jadi, baiknya bagi para orang tua agar memperhatikan usia anak. Jangan sampai menikahkan mereka dibawah umur, terlalu banyak risiko,” Tutup Aslinda. (Yud/Ded)