TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Jembatan penghubung Lempake – Karangan yang ada di Keccamatan Lempake menjadi keluhan pengguna jalan akibat kondisinya yang mulai memperihatinkan saat iniu mulai dilakukan perbaikan. Melihat kondisi tersebut, Bupati Berau, Sri Juniarsih melakukan peninjauan langsung ke lokasi tersebut.
Meski tahu bahwa perbaikan jembatan tersebut merupakan wewenang Provinsi, namun karena berada di wilayah Berau, Bupati Berau, Sri Juniarsih berharap agar perbaikan bisa diselesaikan sesuai target pengerjaan agar bisa segera digunakan masyarakat dan tidak membahayakan pengguna jalan yang melintas.
“Kalau kita lihat dari kondisinya memang cukup memprihatinkan karena mau jebol, jadi kita harap perbaikannya bisa segera selesai,”ungkapnya.
Sri menjelaskan, dengan kondisi jembatan yang seperti ini bisa menghambat aktivitas masyarakat kampung, apalagi jembatan ini merupakan akses menuju Tanjung Redeb.
“Kita ketahui, bahwa jembatan ini satu-satunya akses, tapi kita bersyukur, ini sudah diperbaiki, dan estimasi perbaikan 10 hari,” ujarnya.
Bupati perempuan pertama di Berau ini melihat langsung saat melakukan pengecekan, bahwa arus lalu lintas terganggu, terlebih, banyak masyarakat yang membawa mobil dengan muatan berat melintas di jembatan tersebut.
“Iya harus kuat, jangan sampai, baru perbaikan sudah rusak lagi. kami juga akan melakukan perbaikan disisi jembatan, karena itu masuk wilayah tanggung jawab Pemkab Berau,” katanya.
Sementara itu, Camat Biatan, Agung Herry Jatmiko mengatakan, pihaknya sudah melaporkan hal ini kepada DPUPR Provinsi dan langsung ditindaklanjuti dengan dilakukan perbaikan. Kondisi jalan sebelum dilakukan perbaikan, diakuinya memiliki lubang yang cukup dalam dan berbahaya.
“Tidak tahu berapa luas yang diperbaiki, namun titik ini memang paling parah,” ujarnya.
Ia mengatakan, sebelum diperbaiki, pihaknya berinisiatif memberi tanda berupa tali dan ban bekas, namun ada saja pengendara yang tidak hapal akhirnya menabrak tanda tersebut. Ia melanjutkan, ini merupakan satu-satunya jalan poros menuju ke Pesisir Berau.
“Kami sempat lakukan perbaikan sementara, namun tidak bertahan lama,” katanya.
Ia, perbaikan tidak hanya dilakukan lokasi tersebut, namun bisa dilakukan menyeluruh, karena banyak jalan yang retak masuk dalam wilayah perbaikan provinsi. (*)