TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Ditengah keterbatasan anggaran, sejumlah OPD Pemkab Berau terus di tagih masyarakat untuk merealisasikan aspirasi. Salah satunya Dinas Perhubungan (Dishub) Berau. Sebab ada banyak warga kampung yang meminta realisasi perencanaan pembangunan dermaga di kampung masing-masing.
Hal itu diungkapkan Kadishub Berau, Abdurahman. Menurutnya saat ini pihaknya juga tidak mendapatkan anggaran proporsional sesuai kebutuhan kerja dan program rutin tahunan. Hal itu disadari karena menurunnya angka APBD Berau tahun 2021.
“Jangankan anggaran usulan, anggaran rutin saja dipotong,” ungkapnya.
Untuk efisiensi kegiatan ada sejumlah kegiatan pada OPD yang dipimpinnya disunat. Sehingga sejumlah kegiatan yang sudah disusun sejak perencanaan awal di tahun sebelumnya kemungkinan besar tidak dapat terlaksana.
padahal, diungkapkan ada banyak program prioritas yang sebenarnya masuk skala prioritas yang sudah diusulkan dan ditagih masyarakat.
“Khususnya warga kampung-kampung, kami sering diteriaki warga agar jangan selalu perencanaan-perencanaan melulu tetapi tidak ada realisasinya, tapi mau bagaimana lagi, uangnya tidak ada,” ujar Abdurahman.
Diakuinya, saat ini ada banyak kampung yang meminta pembangunan atau rehab dermaga yang diusulkan ke Dishub. baik melalui Musrenbang lalu juga melalui pertemuan lainnya. Selain itu penerangan kampung dan terbanyak mengenai kegiatan rutin perawatan fasilitas seperti traffic light, marka dan sebagainya.
“Seperti contoh lampu merah di simpang 4 jalan mangga dan jalan Durian, itu sempat terbengkalai, karena kami tidak punya anggarannya lagi,padahal itu kegiatan rutin,terpaksa harus bisa mencari alternatif anggaran, itu baru satu titik, kita tahu ada banyak titik dalam kota Tanjung Redeb yang perlu perawatan rutin,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia juga berharap ada pemahaman masyarakat terhadap kondisi Dishub saat ini.
Selain itu juga harapan terhadap OPD terkait yang menentukan kebijakan anggaran untuk bisa melihat kebutuhan dan kegiatan prioritas. Minimal biaya kegiatan rutin yang harus tersedia karena kerap diperlukan disaat yang tidak terduga.
“Tetapi kami akan tetap maksimal memanfaatkan apa yang ada, yang bisa kami kerjakan, namun yang tidak bisa seperti memenuhi permintaan warga contoh kaya dermaga kami meminta maaf,” tutupnya. (*)