TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau menghadiri Konfrensi pers yang dilaksanakan oleh PT Rantaupanjang Utam Bhakti (RUB) pada Sabtu, (22/5/2021). Konfrensi perss berlangsung dihadiri pula Kepala Badan Penaggulang Bencana Daerah (BPBD) berau.
Berbicara mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh PT RUB akibat jebolnya tanggul tambang, tidak berdampak pada kualitas air sungai kelay, hal itu disampaikan langsung oleh Kepala DLHK Berau pada jumpa pers.
Sujadi Kadis DLHK Berau, menuturkan, dari hasil kajian fisika dan kimia serata pengambilan semple pada air tambang PT RUB, dinyatakan benar-benar aman digunakan warga untuk keperluan sehari-hari.
“Bila dilihat dari hasil leb nya kualitas air yang masuk tambang, aman. Atau tidak berpengaruh pada kualitas airnya,” Ujar Sujadi pada Tim Portalberau.com.
“Memang kita belum ada bekerja sama dengan pihak terkait untuk menguji kelayakan air dan belum terkeriditasi, namun hasil dari uji leb kita bisa mempertanggung jawabkannya,” tambahnya.
Ia juga mengatakan dampak lain yang dirasakan masyarakat dengan adanya Kejadian ini tentunya faktor ekonomi dimasyarakat itu, dari segi kesehatan. Tentunya tidak mesti dari air tambang, karena dampak yang ditimbulkan pasca banjir pasti juga akan menimbulkan rasa gatal-gatal bila air digunakan warga.
“Tidak ada hubungannya dengan air yang keluar dari tambang PT RUB, dari penyakit gatal-gatal yang bila air tersebut digunakan warga,” ujarnya.
Sujadi juga menjelaskan, kejadiannya jebolnya tanggul tambang PT RUB memang sangat dekat dengan batasan sungai kelay, namun semuanya telah sesuai dengan peraturan nya, tentang jarak atau batas antar sungai dengan tambang.
“Di peraturan itu jarak antara sungai dengan tambang sekitar 200 meter sampai dengan 300 meter yang benarnya,” jelasnya.
Disatu sisi terkait dengan atisipasi keselamatan warga sekitar, Kepala Dinas BPBD Berau Tamrin menuturkan, BPBD Berau masih antisipasi untuk tetap siaga, karena BMKG menyampaikan memasuki bulan Juli nanti potensi curah hujan masih tinggi.
“Memang sekarang telah pasca bencana banjir, walaupun kita BPBD masih tetap siaga, karena perlu diwaspadai banjir susulan,” Ujar Tamrin.
“Dengan kondisi yang ada, tambang ini kita harapkan dapat melakukan antisipasi, terkait jalan akses untuk membuat jalan altarnatif, kemudian membuat batas pinggir jalan agar jangan sampai ada orang yang melakukan aktifitas seperti mandi disitu dan lain sebagainya,” Jelas Tamrin.
Tamrin juga menuturkan, pihak BPBD akan membuat surat kepada kepala kampung sekitar supaya menyampaikan kepada masyarakat agar jangan ada yang mendekati lokasi tambang untuk sementara waktu.
“BPBD sudah melihat lokasi jalan yang tertutup, malah telah di portal warga hingga sekarang untuk mengantisipasi warga melintas jalan tersebut itu,” TUTUP Tamrin.