TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Ketua Komisi I DPRD Berau, Peri Kombong, mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, untuk mencari solusi agar Alat hyperbaric Chamber yang berada di Puskesmas Tanjung Batu, dapat segera dimanfaatkan.
Pasalnya, hingga saat ini manfaat Hyperbaric Chamber tersebut masih belum jelas. Padahal alat ini dibeli dengan nilai yang cukup fantastis, yakni sekitar Rp 7 miliar.
Setelah sempat beroperasi pada 2019 lalu, alat tersebut hingga kini masih menganggur. Padahal hyperbaric chamber ini menjadi alat pertama pertolongan bagi wisatawan penyelam saat mengalami kendala kesehatan akibat penyelaman seperti dekompresi.
“Alat ini kan dibeli dengan nilai yang sangat besar. Memang awalnya sangat dibutuhkan, terutama saat ada kondisi darurat seperti pasien dekompresi. Tapi sampai saat ini fungsinya sendiri tidak berjalan. Makanya perlu segera mencari solusi agar alat mahal ini bisa difungsikan,” ujarnya.
Lanjut Peri, apabila terkendala pada masalah operator alat tersebut, hal itu bisa saja diatasi dengan melakukan pelatihan atau mengirim orang untuk diikutkan pelatihan diklat.
“Atau disekolahkan khusus untuk mengoperasikan alat tersebut. Karena sangat disayangkan investasi alat semahal itu kemudian malah jadi ditelantarkan. Nanti kami akan koordinasikan dengan dinas, apa masalahnya disana supaya bisa difungsikan sesegera mungkin,” ungkapnya.
Sebelumnya, Yudi Rizal, salah satu guide diving menyuarakan aspirasinya terhadap alat tersebut. Menurutnya alat itu sangat dibutuhkan bagi wisatawan khususnya para penyelam.
“Menyelam ini kan salah satu olahraga yang berisiko tinggi, bisa terkena dekompresi yang bahkan menyebabkan kematian, bahkan sudah banyak kasus demikian. Dan alat itu adalah pilihan utama bagi pasien dekompresi. Saya pribadi berharap pemerintah daerah bisa segera kembali mengoperasikan alat ini sebagaimana fungsinya. Ini juga untuk mendukung sektor pariwisata Bahari Berau. Dan kabar baiknya alat ini juga bisa digunakan terapi berbagai jenis penyakit lain selain dekompresi,” harpanya. (Tim)