TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Sujarwo Arif Widodo, Sekretaris komisi II DPRD BErau meminta kepada Dinas LIngkungan Hidup dan Dinas perkebunan aktif melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang bersinggungan dengan lingkungan.
Seperti aktivitas pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Politisi Nasdem ini meminta antisipasi pencemaran lingkungan terus terjadi. Seperti pola pemupukan lahan sawit yang berada di wilayah sempadan sungai yang sudah jelas dilarang.
“Jadi harus rajin-rajin turun lapangan, aktif dan rutin tidak hanya menerima laporan saja,” tegasnya.
Demikian pula aktivitas tambang yang perlu selalu diawasi DLHK bagaimana pola penerapan operasional yang aman bagi lingkungan. Baik karena pencemaran akibat operasional seperti tumpahan batu bara ke sungai, reklamasi lahan pasca tambang dan sebagainya.
OPD terkait perlu bercermin pada kasus-kasus perubahan warna air sungai Berau yang menyebabkan kematian ikan-ikan keramba disepanjang alur sungai Segah yang terjadi pada 2015 lalu dan juga akhir 2019 hingga awal 2020 lalu.
“Jangan sampai lahan kita rusak, sungai kita tercemar masyarakat yang kena dampaknya tetapi tidak sebanding dengan hasilnya, yang menikmati segelintir saja, orang luar juga,”jelasnya lagi.
Oleh karena itu, Pria yang akrab disapa Jarwo ini menegaskan, harus ada komitmen bagi Pemkab khususnya OPD terkait untuk mengantisipasi kelanjutan pencemaran. Aktif menggali informasi dari masyarakat dan juga inspeksi mendadak (Sidak) langsung.
Ia juga meminta agar ada perhatian pusat terhadap alur izin agar tidak mudah menerbitkan izin dan melepaskan seluruh kewenangan daerah terhadap perizinannya terlebih lagi mengenai Amdal.”Kita yang rasakan dampaknya kelak,” tutupnya. (*)