TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dengan dihadiri Bupati Berau, Agus Tantomo, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 di Balai Mufakat, Senin (11/1/2021) tadi.
Dari pantauan dilapangan, tak hanya menghadiri simulasi. Ia juga turut ambil bagian dalam tahapan simulasi sebagai orang pertama yang divaksin. Usai antre, Agus dipanggil petugas ke Mesa satu untuk dilakukan pendaftaran dan verifikasi, lalu skrining untuk mengetahui apakah memiliki riwayat penyakit atau tidak.
Setelah dinyatakan layak divaksin, Agus kemudian ke meja tiga untuk dilakukan vaksinasi oleh petugas. Tak sampai disitu setelah di vaksin Bupati Berau menuju ketahap terakhir atau empat untuk dilakukan pencatatan atau observasi.
Pada tahap ini, mereka yang telah divaksin tak diperkenankan langsung pulang tetapi harus menunggu 30 menit untuk mengetahui efek samping dari vaksin tersebut.
Agus Tantomo yang ditemui usai simulasi mengatakan jika masyarakat yang boleh mendaftar untuk divaksin yakni yang sudah menerima SMS, atau namanya terdaftar sebagai sasaran penerima vaksin.
“Saya kira tidak banyak untuk pelaksanaan vaksinasi, hanya ada empat meja. Mereka yang mendaftar kemudian ditanya riwayat penyakit yang kemudian divaksin selanjutnya dikasih penjelasan dan disuruh menunggu reaksinya setelah setengah jam,” ungkapnya.
Lanjut Agus, yang jadi catatan penting bagi dirinya hari ini adalah jika tadinya melakukan simulasi ini karena kita perkirakan dalam waktu dekat ini kita akan segera melakukan vaksinasi. Ternyata kita dapat berita bahwa Kabupaten Berau ini vaksinnya baru datang bulan April,” tuturnya.
Sehingga kata Agus simulasi tersebut jadinya terlalu cepat meski demikian untuk mempersiapkan diri dalam vaksinasi, dirinya memberi instruksi ke Dinas Kesehatan untuk belajar ke Samarinda atau Kukar karena dua wilayah tersebut lebih dulu lakukan vaksinasi.
Dalam waktu dekat ini yang melaksanakan vaksinasi di Kalimantan Timur hanya Samarinda dan Kukar, Dinkes Berau punya kesempatan belajar dulu ke sana, untuk melihat bagaimana prosesnya ada kendala apa, bagaimana mereka menyelesaikan kendala-kendala itu dan mudah-mudahan kita jadi lebih tahu sehingga nanti program vaksinasi kita bulan April itu berjalan jauh lebih lancar,” tuturnya.
Bupati Berau itu menambahkan agar masyarakat tidak takut di vaksin terlebih sudah ada penjelasan MUI jika vaksin Covid-19 halal sehingga diharapkan tidak ada lagi perdebatan.
“Saya menegaskan vaksin ini tidak serta-merta dilakukan pemerintah. Itu sudah ada uji klinis sampai tiga fase dan yang menjadi relawan juga bukan sedikit bahkan yang dijadikan relawan ini adalah manusia sehingga aman untuk masyarakat,”
“Saya lihat sudah ada berita lolos juga dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait halal. Sehingga harusnya tidak ada lagi polemik pro kontra bahwa ini tidak aman, halal, haram, dan sebagainya ya,”pungkasnya. (*)