TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Ketua DPRD Berau, Madri Pani, mengungkapkan beberapa persoalan terkait rencana pembangunan rumah sakit (RS) tipe B di Bumi Batiwakkal.
Dikatakan Madri, hingga saat ini, rencana pembangunan RS tersebut tertunda akibat beberapa hal diantaranya minimnya anggaran hingga terkait lahan.
Rencana pembangunan RS yang direncanakan sejak tahun lalu dengan sistem Multi Year Contract (MYC), tidak dapat dilanjutkan karena persoalan lahan belum menemui titik terang, bahkan ketika pemerintah telah menentukan lahan, pembangunan masih belum terlaksana karena masih ada beberapa lahan warga yang belum dibebaskan karena keterbatasan lahan.
“Pemkab sudah menetapkan lokasi, tapi yang menjadi masalah adalah lahan warga masih banyak yang belum dibebaskan karena keterbatasan anggaran. Apalagi, anggaran kita di tahun ini benar-benar difokuskan ke penanganan Covid-19, sehingga pembangunan RS ini kembali ditunda lagi,” jelasnya.
Adapun ditanya perihal apakah rencana pembangunan RS tipe B tersebut akan dilanjutkan pada tahun 2021, Politisi Partai Nasdem ini mengatakan hal itu tidak bisa dilakukan. Sebab anggaran yang telah diketok pada APBD 2021 menurun drastis dari Rp 2,4 triliun hanya Rp 1,8 triliun lebih yang menjadi anggaran untuk pembangunan Kabupaten Berau.
“Tidak memungkinkan karena anggaran kita terpangkas banyak. Untuk perihal yang lain saja sudah dipadat-padatkan, sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan pembangunan RS tipe B ini,” ujarnya.
Namun kata Madri, kemungkinan anggaran pembangunan RS tipe B tersebut akan kembali diusulkan di tahun anggaran 2022.
“Yang mungkin bisa dilakukan adalah mengusulkan kembali anggarannya di tahun depan, tapi kalau demikian artinya pembangunannya baru bisa direalisasikan pada tahun 2023. Yang jelas untuk tahun-tahun ini, masih belum bisa,” pungkasnya. (tim)