TANJUNG REDEB, PORTALBERAU–Dengan diikuti sejumlah kepala kampung hingga Badan Permusyawaratan Kampung (BPK).Padiatapa/FPIC) Tahap II pun telah dilaksanakan pada pekan lalu.
Atas terlaksananta kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau, Ilyas Natsir memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program Padiatapa/FPIC Tahap II. Karena ia melihat persoalan gas rumah kaca kerap terjadi di Berau.
Melalui program itu, dirinya ingin masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJM) kampung sebagai langkah antisipasi terhadap gas rumah kaca.
“Inti tujuan program ini agar kampung-kampung itu membantu penurunan emisi karbon. Sehingga lingkungan di kampung menjadi harmonis dan ramah pada manusia,” katanya.
Dengan begitu lanjut Ilyas, pemanasan global akan bisa teratasi. Sehingga dengan mendukung program ini, tentu membantu bagaimana caranya supaya tidak terjadi cuaca ekstrim karena terjadi peningkatan emisi tersebut.
Sementara itu, koordinator Project FCP KLHK, I Wayan Susi Darmawan turut memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan program FCP ini.
“Saya berharap komitmen masyarakat, khususnya di Berau, tetap terjaga untuk mencapai tujuan program penurunan emisi karbon ini, dan program tersebut akan dijalanlan mulai tahun ini hingga 2024 mendatang,” sambungnya.
Ia berharap melalui program ini, masyarakat bisa paham betul terhadap program penurunan emisi melalui perlindungan dan penjagaan hutan di masing-masing kampung atau desa.
“Yang paling penting adalah proses ini masyarakat tahu betul dan ikut kegiatan tidak terpaksa atau suka rela,” jelasnya.
Dalam prosesnya, program yang akan dijalankan ini agar masyarakat tetap mempertahankan ekosistem hutan
“Melihat Berau memiliki komitmen dengan mengedepankan konservasi keberlanjutan pembangunan berwawasan lingkungan, saya optimistis Berau bisa melaksanakan kegiatan ini dengan baik,” Pungkasnya. (*)