TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Berau kembali bertambah. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel terdapat tambahan 9 pasien positif Covid-19, 6 diantaranya merupakan klaster Tenaga Kesehatan (Nakes)
Diketahi identitas pasien dari klaster Nakes yakno Ny.DED (38) warga Kecamatan Tanjung Redeb merupakan transmisi lokal, Tn.RMS (38 ) warga Kecamatan Teluk Bayur merupakan
transmisi lokal; Ny.LR (39 ) warga Kecamatan Teluk Bayur merupakan transmisi lokal; Ny.RA (44) warga Kecamatan Tanjung Redeb merupakan transmisi lokal; An.MAR (15) warga Kecamatan Sambaliung merupakan transmisi lokal dan Ny.DKS (42) warga Kecamatan Sambaliung merupakan transmisi lokal.
Sementara 3 pasien lain yakni Tn.NHD (27) dengan hasil Kecamatan Sambaliung merupakan WNA dari Filipina; Tn.EV (47) warga Kecamatan Tanjung Redeb merupakan karyawan swasta pelaku perjalanan dari Samarinda dan Tn.SP (29) warga Kecamatan Tanjung Redeb merupakan karyawan swasta pelaku perjalanan dari Majalengka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Iswahyudi menjelaskan, Selain tambahan kasus positif tersebut terdapat 6 pasien Covid-19 dinyatakan selesai isolasi dan sembuh. Dari rilis hari ini ada 2 dokter 2 perawat, dan kemarin ada 1 dokter.
“Identitas yang hari ini yakni, MNP (19) warga Kecamatan Tanjung Redeb merupakan
transmisi lokal, klaster SIS BMO; Tn.KH (35) warga Kecamatan Tanjung Redeb pelaku perjalanan dari Bontang; Tn.HF (38 tahun) warga Kecamatan Tanjung Redeb merupakan
karyawan swasta, pelaku perjalanan dari Lampung; Tn.SP (38) warga Kecamatan Tanjung Redeb merupakan karyawan swasta, pelaku perjalanan dari Balikpapan; Tn.SRY (36) warga Kecamatan Sambaliung merupakan transmisi lokal, klaster SIS BMO dan Ny.ANI (34) warga Kecamatan Tanjung Redeb merupakan transmisi lokal,” bebernya.
Dengan demikian saat ini kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Berau berjumlah 493
kasus dan 44 kasus masih menjalani perawatan.
“Berdasarkan penularan Covid-19 yang masih terjadi diharapkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Berau tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan,” bebernya.
Iswahyudi memastikan jika tenaga medis yang terpapar bukan karena pelayanan medis yang dilakukan dirumah sakit, namun karena kurangnya penerapan prokes dalam kegiatan sehari-hari diluar ruangan.
“Saat ini para tenaga medis sudah di isolasi dan sudah dilakukan tracking terkait kontak mereka,” pungkasnya. (*)