TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Anjloknya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau 2021, membuat berbagai sektor harus gigit jari. Pemerintah sejak dulu sudah mendorong agar sektor pariwisata bisa menduduki posisi pertama sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD), yang selama ini dipegang oleh sektor pertambangan, dengan menyumbang sebesar 63 persen PAD Berau.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani yang dikonfirmasi pada Jumat (23/10) menuturkan, selama ini memang sektor pertambangan masih menjadi andalan sebagai penyumbang PAD bagi Berau.
Namun diakuinya saat ini sektor pariwisata mulai menggeliat menunjukan taringnya dan ia yakin mampu menduduki posisi pertama dalam menyumbang PAD.
“Tahun 2021 ini APBD kita diprediksi hanya Rp 1,5 triliun,” katanya.
Ia menuturkan, imbasnya kepada sektor pariwisata tidak terlalu berpengaruh. Karena, selain mengandalkan APBD, diakui Masrani, untuk pariwisata di Berau, akan mendapat suntikan dana dari provinsi dan juga beberapa kementrian.
“Sementara tetap optimis pendapatan dari pariwisata ini akan naik lambat laut menjadi penyumbang PAD terbesar. Selain mendapat sokongan dana dari APBD, untuk sektor pariwisata juga mendapat bantuan dari provinsi, serta kementrian. Jadi tetap optimis, meskipun keuangan daerah anjlok,” katanya.
Ia menegaskan, ada beberapa kementrian yang siap mendukung, yakni Kementrian Pariwisata, Kementrian Desa, kementrian Perhubungan, dengan suntikan dana dari kementrian tersebut, Masrani optimis bisa menjadikan pariwisata sebagai penyumbang PAD terbesar. Ia juga menyadari bahwa, pertambangan akan habis, maka dari itu, ia pun akan memajukan pariwisata di Berau.
“PAD dari pariwisata di tahun 2019 sekitar Rp 39 miliar. Sedangkan untuk 2020 ini belum bisa dipastikan. Baru realisasi 30 persen dari target. Saya gak bisa pastikan berapa targetnya itu, antara Rp 40-45 miliar,” ujarnya.
Disinggung mengenai Pulau Derawan yang diisukan tercoret dari wisata unggulan, hal ini dibantah oleh Masrani. Ia menegaskan, Pulau Derawan saat ini masuk dalam 10 prioritas wisata baru. Derawan sudah sejajar dengan Bali dan juga Raja Ampat. Selisih satu tingkat dengan Labo Bajo yang masuk dalam prioritas premium.
“Hal inilah yang membuat saya yakin wisata di Bumi Batiwakkal akan berkembang,” ungkapnya. (*)