TANJUNG REDEB, PORTALBERAU- Kampung yang berada dekat dengan bandara Maratua ini terus melakukan pembenahan infrastruktur. Pasalnya, daerah ini menjadi salah satu wilayah yang berada dalam kawasan pulau wisata andalan Berau, payung-payung bertanggung jawab atas kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
Tahun ini, Sejumlah ruas jalan dibangun dan ditingkatkan di kampung ini, Selain menjadi bagian fasilitas penunjang wisata, jalan tersebut juga memang dibutuhkan oleh masyarakat setempat dan sekitar.
Kasi pelayanan umum, Pemerintahan kampung Payung-payung, Rico, mengungkapkan, aspirasi masyarakat terhadap penyediaan akses memadai memang sudah ada sejak lama.
Akan tetapi baru bisa direalisasikan secara bertahap karena keterbatasan anggaran yang dikelola kampung payung-payung. ia menyebutkan proses penyempurnaan pembangunan oleh pemerintah daerah didukung oleh pihak pemerintahan kampung.
“Tidak selalu membangun dengan sasaran yang sama, justru pembangunan oleh pemerintah kampung harus melihat kebutuhan yang belum dipenuhi oleh pemerintah daerah melalui Satuan Kerja perangkat Daerah, seperti halnya jalan dalam kampung,” ungkapnya Kamis (5/11) kemarin.
Oleh karena itu, setiap tahun pasti ada program pembangunan yang berasal dari aspirasi warga. Namun dengan keterbatasan anggaran kolaborasi anggaran yang dikucurkan pemerintah melalui ADK maupun Dana Desa bersumber dari APBN sangat dibutuhkan.
Sebab, dibutuhkan penyempurnaan kegiatan setiap tahun untuk percepatan kegiatan terutama infrastruktur. Penyempurnaan ini dijelaskan melalui evaluasi dan penyerapan aspirasi warga kampung. Hasilnya, sejumlah kegiatan fisik pengerasan jalan lingkungan, bangunan fisik kantor dan fasilitas umum lainnya dipenuhi sendiri.
Alokasi Dana Kampung (ADK) yang diberikan untuk Payung-payung Semaksimal mungkin diarahkan pada program pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Tidak hanya untuk kepentingan pemerintahan seperti fasilitas kantor, akan tetapi diarahkan lebih banyak untuk kepentingan masyarakat umum. Jalan lingkungan yang ada dan terus ditingkatkan dan ditambah jika dibutuhkan merupakan salah satu aplikasi kegiatan yang bersumber dari aspirasi masyarakat.
Sebagaimana upaya Pemkab Berau dalam menerapkan program membangun dari pinggir (kampung) menjadi salah satu harapan warga kampung-kampung salah satunya terpenuhi infrastruktur dasar.
Apalagi memang seratus lebih kampung yang ada di Berau, setiap tahun membutuhkan perhatian yang sama sehingga menjadi pertimbangan berat bagi pemerintah setiap tahunnya untuk menganggarkan ADK.
“Apalagi kita tahu sedang resesi nasional, anggaran pemerintah juga sedang
Akan tetapi, kebijakan menurunkan ADK bagi setiap kampung memberikan keleluasaan terhadap pemenuhan infrastruktur dan fasilitas dasar warganya. Meski demikian, sampai saat ini, diakuinya belum sepenuhnya keinginan masyarakat bisa terpenuhi. Jalan-jalan dalam kampung hingga jalan porosnya sudah bisa dinikmati, meskipun tidak semuanya beraspal.
“Setidaknya kita upayakan bagaimana infrastruktur kampung ini bisa terpenuhi sesuai kebutuhan masyarakat, juga dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung,” tutupnya. (*)