TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dalam rapat koordinasi yang digelar Pemkab Berau, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Berau diminta antisipasi dampak perubahan cuaca akibat La Nina dalam penyaluran distribusi logistik jelang pemungutan suara.
Menanggapi hal itu komisioner KPU Berau Salesiawati mengatakan pihaknya berencana akan menyalurkan logistik ke Kecamatan terluar seperti Maratua dan Derawan lebih awal dibanding kecamatan lainnya.
“Seperti yang disampaikan Pjs Bupati dan Dandim itu terkait kerawanan saat distribusi logistik, diantaranya ketepatan waktu saat distrubusi, dan antisipasi dampak La Nina dalam distribusi logistik,” kata Salesiawati kepada awak media
Bercermin dalam penyaluran logistik dalam Pilkada sebelumnya, Salesiawati menjelaskan tidak ada kendala terkait distribusi kalaupun ada kendala disebabkan karena logistik yang terlambat datang tapi terkait distribusi ke kecamatan tidak ada kendala.
“Langkah yang diambil KPU terkait fenomena alam yakni La Nina untuk daerah kepulauan seperti Derawan dan Maratua kami akan lakukan distribusi jauh hari sebelum pemungutan suara perencanaannya seperti itu,” terangnya.
“Mungkin di Kecamatan lain dua hari sebelum pencoblosan logistik sudah harus kami kirim namun di Maratua dan Derawan pengiriman logistik akan kami lakukan seminggu jelang pencoblosan hal ini terkait cuaca yang tidak menentu,” jelasnya.
Terkait pengamanan sendiri kata Komisioner KPU Berau itu yang ditemui usai rapat koordinasi mengatakan akan ditingkatkan termasuk akan melakukan koordinasi terkait daerah-daerah atau kecamatan terjauh.
“Karena ini terkait juga anggaran keamanan, karena ketika logistik kami distribusikan keamanan tentu ditingkatkan,” imbuhnya
“Dan mengenai cuaca sendiri kami berharap tidak ada kendala dalam proses distribusi logistik jadi kami bisa distribusikan seperti sebelumnya namun tetap kami persiapkan rencana lebih awal untuk wilayah yang ekstrem akan kami pertimbangkan terkait itu,” tuturnya.
Terkait anggaran Pilkada sendiri kata Salesiawati tidak ada kendala dan pihaknya sudah menerima anggaran termasuk anggaran untuk Alat pelindung diri (APD) untuk setiap penyelenggara di TPS
“Untuk anggaran sudah 100 persen sudah diterima pertama Rp 39 Miliar kemudian ada penambahan sekitar Rp 4 Miliar untuk anggaran APD, semua anggaran telah kami terima tinggal kesiapan kami untuk memesan APD tersebut,” tutupnya. (*)