TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, mengaku khawatir akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 klaster demo terkait penolakan Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja atau UU Omnibus Law.
Pasalnya, saat ini dikatakan Iswahyudi, jumlah pasien sembuh terus bertambah dan menunjukkan tren Covid-19 mulai menurun, khususnya di daerah Berau.
“Di Berau sendiri saat ini kasus kesembuhan sudah sangat banyak, terbukti dengan pasien yang di rawat kini hanya tersisa 22 orang dari total 333 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Berau. Kami khawatir akan ada klaster baru usai demo penolakan UU Omnibus Law beberapa waktu lalu, oleh mahasiswa maupun buruh di Kantor DPRD Berau,” katanya, Kamis (15/10/2020).
Untuk itu, Iswahyudi meminta kepada masyarakat khususnya yang mengikuti aksi unjuk rasa baik dari kalangan mahasiswa maupun buruh, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, salah satunya dengan melakukan karantina mandiri agar tidak menimbulkan kekhawatiran.
“Kami sangat khawatir, makanya kami minta mereka juga harus tetap patuhi protokol kesehatan. Kami juga ingin mereka tetap sehat meski melakukan demonstrasi,” katanya.
Selain itu, kata Iswahyudi, jika ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada salah satu peserta unjuk rasa, maka pihaknya akan segera melakukan tracking.
“Kalau sampai salah satu dari peserta unjuk rasa ada yang terkonfirmasi tentu bisa menimbulkan dampak besar. Kami ingin masyarakat patuh pada protokol kesehatan, karena yang akan merasakan dampaknya juga masyarakat sendiri,” tandasnya. (tim)