TANJUNG REDEB, PORTALBERAU– Dalam rapat dengar pendapat yang digelar oleh DPRD Kabupaten Berau, melibatkan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai dan Klinik Tirta Medical Centre.
Memenuhi panggilan DPRD Berauterkait perbedaan hasil pemeriksaan Swab terhadap pasien Covid-19 yang ada di Berau dan di Balikpapan, Kepala Dinas Kesehatan, Iswahyudi pun datang ke kantor DPRD Berau Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau,
Iswahyudi mengatakan apa yang dilakukan DPRD tersebut mewakili masyarakat yang bertanya-tanya terkait perbedaan hasil laboratorium di Berau dengan RS yang ada di Balikpapan.
“Tadi dijelaskan bahwa klinik Tirta telah melakukan pekerjaannya sesuai SOP yang ada,” ungkapnya saat ditemui awak media usai kegiatan.
Lanjutnya, pemeriksaan dilakukan baik klinik, laboratorium sampai terkhir analitik dan semua dilakukan sesui prosedur dan profesional, terkait kasus hasil pemeriksaan PCR di Berau negatif kemudian di Balikpapan positif hal tersebut bukan baru namun sudah beberapa kasus terdapat hal demikian.
“Cukup banyak data yang seperti itu, bahkan itu juga yang membuat beberapa pasien dari klaster Gowa, Sulsel yang memakan waktu cukup lama bahkan sampai tiga bulan menjalani perawatan karena seperti hal tersebut dinyatakan negatif kemudian diperiksa kembali ternyata positif dan itu berulang,” katanya.
Lanjut Iswahyudi, Tidak ada masalah terkait permasalah tersebut saat ini pihaknya memberi penjelasan ke DPRD jika ingin melakukan perbandingan harus equel yaitu sempel yang sama dilakukan di lab berbeda.
“Misalnya Litbangkes di Samarinda, tapi jika sampel berbeda dan Lab berbeda tidak bissa dibandingkan karena variabel yang berbeda,” Bebernya.
Iswahyudi menambahkan jika Covid-19 memiliki banyak macam implementasi sehingga diperlukan sistem pemeriksaan harus dua kali Swab untuk meminimalisir hal-hal yang meragukan. (*)