TANJUNG REDEB, PORTAL BERAU– Mahasiswa dan sejumlah Perwakilan Pemuda Kabupaten Berau menyampaikan Orasinya mengenai kekecewaan terkait hasil Laboratorium dari DLHK yang dianggap tidak transparan.
Mahasiswa dan Perwakilan Pemuda mempertanyakan mengapa hanya lokasi milik KLK Grup yang menjadi menjadi wadah DLHK mengambil sampel, sedangkan masih banyak perusahaan-perusahaan lain yang berada di sepanjang sempadan sungai Segah, dalam kata lain yaitu pabrik sawit dan perusahaan batu bara.
Mereka menginginkan pengujian dilakukan di semua perusahaan, agar lebih objektive. Karna bagi mahasiswa, Hasil Lab tersebut masih lemah, tidak desertai basis data dan tidak memiliki acuan pada hasil objek penelitian. Karna mereka yakin jika pihak DLHK melakukan pengujian sempel air di perusahaan lain, kadar asam nya juga tinggi.
“Jangan sampai setelah DLHK menanggapi hal ini masih saja lemah, masih juga tidak dengan basis data yang tidak diacu dengan hasil objek penelitian. Kami menganalogikan disaat DLHK menguji pupuk perkebunan, otomatis ambang batasnya tinggi, seandainya DLHK Objektive menguji di perkebunan lain pasti juga tinggi, pertanyaannya kenapa tidak dilakukan pengujian di kebun lainnya juga”, ungkap Iwan Tirta saat melakukan orasi.
Mahasiswa ingin kepastian yang jelas terkait pencemaran lingkungan ini, baik dari Pemerintah maupun dari Pihak DLHK, agar sekiranya dapat memberikan penjelasan ataupun solusi yang Konkrit agar tidak terjadi kembali permasalahan seperti ini. Demi menjaga kewibawaan dan kepercayaan masyarakat kepada DLHK.
Menanggapi pertanyaan para mahasiswa, pihak DLHK, Syarif menjelaskan jika saat pengecekan ke lokasi mereka tak hanya mendatangkan area KLK grup, namun mereka menyusuri dari hulu sungai.
“Kami susuri dari beberapa titik dari hulu sungai, temuan kami, titik awalnya ialah, kami bisa memasuki beberapa data yang terindikasi besar adalah KLK Grup. Apakah yang lain tidak, saat ini saya belum bisa jawab, karena penelitian dan SDM kami terbatas,” jelasnya.
Namun pihaknya juga berencana untuk melakukan pengecekan atau penelitian dengan kebun-kebun sawit yang lain dan akan dibandingkan. (*)