TANJUNG REDEB, PORTALBERAU – Dinas Perkebunan Kabupaten Berau melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (P2TP) meraih penghargaan Abdi Bakti Tani 2019 dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo. UPT P2TP menjadi pelayanan berprestasi madya atas upaya peningkatan pelayanan kepada publik. Penghargaan Abdi Bakti Tani diserahkan Bupati Berau Muharram kepada Kepala Dinas Perkebunan, Sumaryono, pada malam syukuran HUT kr 48 Korpri di lingkungan Pemkab Berau, Minggu (1/12).
Bupati Berau, Muharram, memberikan apresiasi kepada organisasi perangkat daerah (OPD) yang terus melakukan terobosan inovasi dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Apa yang dilakukan Dinas Perkebunan melalui UPT P2TP diharapkannya menjadi motivasi bagi seluruh OPD untuk terus berlomba memberikan yang terbaik. Sehingga masyarakat merasakan manfaat dari pelayanan yang diberikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing masing OPD.
“Saya ucapkan selamat kepada Dinas Perkebunan, saya berharap ini menjadi motivasi bagi semua untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Perkebunan, Sumaryono, melalui Kepala UPT P2TP, Lukita Komalasari Ely, mengatakan dalam melaksanakan program dan kegiatan UPT P2TP mendekatkan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat pekebun dengan beberapa produk layanan.
Diantaranya dengan melakukan jemput bola mengunjungi kelompok tani. Selain itu melalui petugas teknis lapangan dan laboratorium juga memberikan layanan call center untuk memudahkan pekebun berkonsultasi terkait perlindungan tanaman perkebunan.
“Kami berupaya memudahkan pelayanan dengan Fasilitasi Regu Proteksi, Program sekolah Lapang Pengendali Hama Terpadu, Pelayanan Konsultasi Pengembangan Bio Pestisida dan Teknologi Pengendali OPT, Pelayanan Pustaka, mulai Leaflet, Brosur, Booklet, maupun Alat Peraga Lainnya, Pelayanan Identifikasi OPT Perkebunan. Serta Pelayanan Pengendalian OPT Perkebunan yang bersifat Eksplosif,” jelasnya.
UPT P2TP Dinas Perkebunan, Dijelaskan Lukita didukung dengan tiga petugas teknis pengendali OPT serta petugas laboratorium yang selalu siap memberikan pelayanan kepada masyarakat pekebun. Melalui kegiatan laboratirum yang dipimpin langsung Kepala Sub Tata Usaha UPT P2TP, Waimin, dijelaskannya telah melahirkan beberapa produk pengendalian organisme pengganggu tanaman. Diantaranya produk Trichoderma Padat dan Trichoderma Cair, sebagai solusi memngatasi keluhan petani terhadpa mahalnya pestisida, serta tingkat resiko pencemaran lingkungan. Dengan mengimplementasikan jamur trichoderma membantu para petani.
“Kami juga memberikan pendampingan melalui pelatihan kepada pekebun untuk bisa memproduksi pestisida nabati yang ramah lingkungan,” tandasnya. (hms4)