TELUK BAYUR, PORTALBERAU– Perubahan warna air sungai segah daerah Labanan Jaya yang terjadi beberapa hari ini sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Selain dari sisi kesehatan juga dari sisi ekonomi bagi mereka yang menggantungkan hidup dari mencari ikan di sungai.
Seperti yang dirasakan, Nuraini, Warga Jalan Raja Wali, RT 5, Labanan Jaya, Kecamatan Teluk Bayur. Akibat perubahan air sungai yang terjadi beberapa hari terakhir membuat sang suami yang berprofesi sebagai nelayan tak bisa mencari ikan karena hasil tangkapan yang nyaris nihil.
“Suami saya ya enggak bisa cari ikan, karena air sungainya begitu, ikan-ikan banyak yang mabuk dan mati. Anak saya saja yang kemarin sempat dapat ikan karena muncul kepermukaan jadi rame-rame mereka tangkap,” ungkapnya.
Selain itu, karena menggunakan air yang diambil langsung dari sungai menggunakan mesin pompa air. Nuraini mengaku kerap merasa gatal saat malam hari, biasanya selama ini ia merasa aman saja menggunakan air sunagi tersebut.
“Biasanya nggak jernih begini tapi enak saja kita pakai mandi, tapi ini jernih malah bikin gatal,” ujarnya.
Sementara ini ia terpaksa tetap menggunakan air tersebut untuk kebutuhan MCK. Selain itu, sang suami juga terpaksa bekerja serabutan sambil menunggu kondisi air sunagi stabil.
“Ya sabra saja dulu sampai ada tindakan dari pemerintah. Kalau suami saya sementara ini ikut sama temannya merintis lahan sambil nunggu kondisi air membaik,” pungkasnya. (*)